Deprecated: Automatic conversion of false to array is deprecated in /home/mojedttr/public_html/covid19/wp-content/plugins/wp-import-export-lite/includes/classes/import/extensions/bg/class-wpie-bg.php on line 92
FAQ: Saya Sudah Divaksin, Lalu? – ITJEN KEMENDIKBUD

FAQ: Saya Sudah Divaksin, Lalu?

oleh dr. Pungky Permata Putri (Dokter Poliklinik Itjen Kemendikbud)

  • Berapa lama imunitas saya akan terbentuk?

Setelah vaksin pertama, imunitas akan terbentuk dalam waktu 2 minggu. Vaksin kedua berperan sebagai booster yang akan meningkatkan kekebalan dari vaksin pertama, setidaknya 14 hari setelah suntikan kedua sehingga mampu mengurangi risiko penularan Covid-19.

  • Berapa lama imunitas saya akan bertahan?

Sejauh ini, WHO menyatakan masih dilakukan penelitian dan pemantauan terus-menerus secara nasional maupun internasional untuk memastikan berapa lama imunitas setelah vaskin akan bertahan.

  • Setelah divaksin, apakah saya pasti tidak akan tertular Covid-19?

Tidak bisa dibilang pasti. Vaksin adalah upaya untuk membentuk kekebalan spesifik melawan virus. Efikasi vaksin saat ini tidak ada yang mencapai 100%. Kalaupun terinfeksi, vaksinasi dapat mencegah seseorang mengalami gejala berat/kritis.

  • Efek samping apa yang sering muncul setelah divaksin?

Efek samping vaksin corona yang sering muncul adalah nyeri pada tubuh yang disuntik, demam ringan, sakit kepala, mudah merasa lelah, serta menggigil. Biasanya, efek samping akan hilang dalam beberapa hari

  • Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek samping vaksin?

Kompres dingin pada area yang nyeri atau lokasi suntikan, banyak minum air putih, serta konsumsi obat-obatan tertentu. Untuk meredakan nyeri atau pegal setelah vaksin, cobalah mengonsumsi obat antinyeri.

  • Setelah divaksin, apa saya bisa meninggalkan protokol kesehatan?

Pemberian vaksin akan menambah pertahanan tubuh kita. Akan tetapi, penerapan protokol kesehatan juga harus dilanjutkan, terlebih ketika cakupan vaksinasi belum tinggi. Selalu menjaga jarak, mengenakan masker, hindari kerumunan, serta rajin mencuci tangan dengan sabun.

  • Apakah setelah vaksin akan menyebabkan hasil swab PCR/antigen menjadi positif?

Vaksin tidak menyebabkan swab PCR/antigen menjadi positif.

  • Apakah saya perlu memeriksakan kadar antibodi vaksin?

Umumnya, pemeriksaan kadar antibodi hanya dilakukan pada uji klinis. Pada imunisasi masal, tidak diperlukan pemeriksaan kadar antibodi.

Referensi

  1. Djauzi S, Hasibuan A, Yunihastuti E, Koesnoe S, Rengganis I, Karjadi T, et al. Question & Answer: Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Tentang Vaksin Covid-19. PAPDI. Jakarta; 2021.
  2. Haruni AKT. Vaksin Covid-19: Catatan Ringan Tapi Penting – FAQ Vaksin. Jakarta; 2021.
  3. Gambar: Dokumentasi Itjen Kemendikbud (Ikram).
to top