Deprecated: Automatic conversion of false to array is deprecated in /home/mojedttr/public_html/covid19/wp-content/plugins/wp-import-export-lite/includes/classes/import/extensions/bg/class-wpie-bg.php on line 92
SKABIES, PENYAKIT KULIT MENULAR – ITJEN KEMENDIKBUD

SKABIES, PENYAKIT KULIT MENULAR

oleh dr. Novrina W. Resti (Dokter Poliklinik Itjen Kemendikbud)

Skabies adalah penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh parasit sarcoptes scabiei var hominis. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit kulit yang menular. Skabies biasanya menular pada orang-orang yang hidup atau tinggal secara berkelompok seperti dalam keluarga, asrama, atau pun pesantren. Sarcoptes scabiei var hominis merupakan parasit yang berukuran sangat kecil sekitar 0,5 mm sehingga sulit dilihat tanpa bantuan kaca pembesar. Parasit ini berkembang biak di bawah kulit. Si betina akan bertelur di dalam terowongan yang dibuat di atas kulit.

Infeksi skabies biasanya terjadi pada sekelompok orang yang tinggal dengan kondisi kebersihan dan higiene yang buruk. Karena Skabies menular baik melalui kontak langsung atau pun tidak langsung. Kontak langsung melalui jabat tangan, tidur bersama, atau pun hubungan seksual. Kontak tidak langsung melalui pemakaian peralatan pribadi secara bersamaan atau bertukar seperti pakaian, handuk, seprei, dan bantal.

Gejala yang biasa ditimbulkan karena investasi skabies pada kulit biasa dijadikan dasar mendiagnosis infeksi skabies, disebut tanda cardinal, yaitu

  1. Pruritus nocturna (gatal malam hari);
  2. Mengenai orang yang hidup berkelompok seperti keluarga, asrama, atau pesantren;
  3. Ditemukan terowongan (kunikukus) pada kulit di area yang sering terkena di antaranya sela-sela jari tangan, pergelangan tangan, siku, lipatan ketiak, areola mammae (payudara) pada wanita, pusar, bokong, alat kelamin bagian luar, perut bagian bawah pada pria;
  4. Ditemukan 1 ekor tungau hidup.

Diagnosis skabies dapat ditegakkan dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardinal di atas sehingga diagnosis skabies sebagian besar dapat dilakukan hanya dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang seksama. Gejala lain yang sering muncul adalah gatal sepanjang hari dan menjadi lebih parah di malam hari, kemerahan di kulit, serta bintil-bintil yang terasa gatal,

Pengobatan skabies haruslah menyeluruh dan komprehensif. Karena biasa mengenai orang dalam kelompok, seluruh anggota keluarga atau kelompok haruslah diobati untuk memutus mata rantai penularan.  Selain pemilihan pengobatan topikal (dioles di kulit) yang tepat, menjaga kebersihan dan higiene lingkungan tempat tinggal sangat menentukan kesembuhan dan kemungkinan kekambuhan penyakit skabies.

Referensi

  1. Sri Linuwih SW Menaidi, Kusmarinah Bramono, Wresti Indriatmi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 7. Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2017
  2. Scabies. (internet): https://www.cdc.gov/parasites/scabies/index.html. Diakses pada 27 April 2021.
  3. Scabies. (internet): https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/scabies. Diakses pada 27 April 2021.
  4. Sumber gambar (1): https://www.cdc.gov/dpdx/scabies/index.html
  5. Sumber gambar (2): https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/scabies
  6. Sumber gambar (3): https://www.k24klik.com/blog/penyakit-kulit-skabies/
to top