oleh dr. Webby Bernica (Dokter Klinik Itjen Kemendikbudristek)
Setelah melahirkan, hal pertama yang akan Ibu baru hadapi adalah proses menyusui. Menyusui merupakan kewajiban tiap Ibu terhadap anak, dan mendapatkan ASI merupakan hak dari setiap anak. ASI ekslusif wajib diberikan sejak bayi berusia 0 s.d. 6 bulan.
Namun, menjadi sebuah dilema apabila Ibu pekerja yang harus kembali bekerja setelah cuti berakhir, apakah akan berhenti dalam meng-ASIhi bayinya? Yuk kita simak bagaimana tips agar Ibu yang berkarier dapat tetap memenuhi nutrisi untuk buah hatinya!
ASIP atau Air Susu Ibu Perah diperoleh dengan cara memerah ASI dari payudara, bisa dengan cara perah tangan atau dengan mesin pompa. Tujuan dari memerah ASI adalah agar supply tetap terjaga selama Ibu jauh dari buah hati.
Cara memerah ASI
Memerah ASI dapat dilakukan dengan tangan ataupun mesin pompa. Dua cara ini memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing dan dapat disesuaikan dengan kondisi Ibu.
- Memerah dengan mesin pompa
Mesin pompa terdiri dari dua jenis, yaitu manual dan elektrik. Sebelum menentukan mesin pompa yang Ibu gunakan, perlu dipertimbangkan hal-hal berikut
- Apakah akan menggunakan mesin pompa dengan sumber listrik, baterai, atau manual? Cek kondisi tempat kerja Ibu yang paling mendukung apabila menggunakan mesin pompa.
- Ukuran mesin pompa
- Diameter corong pompa disesuaikan dengan ukuran puting Ibu
- Harga yang paling sesuai dengan kebutuhan
- Memerah dengan tangan
Tidak jarang juga Ibu memilih dengan memerah tangan karena tidak memerlukan peralatan yang banyak.
- Cuci tangan dengan air dan sabun hingga bersih;
- Pijat-pijat payudara secara perlahan, pergerakan dapat dari tengah keluar (menjauhi puting) atau sebaliknya;
- Kompres dengan handuk hangat;
- Letakkan wadah steril dibawah payudara untuk menampung ASI yang keluar;
- Jari membentuk huruf C dan letakkan disekitar areola (bagian gelap sekitar puting), lalu tekan ke dalam secara perlahan;
- Apabila ASI keluar, lepaskan tekanan. Ulangi tahap ini sambil di antaranya memijat-mijat payudara.
Media Penyimpanan ASIP
Prinsip dari media ASIP adalah steril dan bersih. Berikut media yang dapat digunakan:
- Kantong Plastik ASIP tidak mengandung Biphenol-A (BPA)
- Botol Kaca
Tidak lupa pemberian label nama, tanggal, dan jam untuk menghindari tertukarnya ASIP
Penyimpanan ASIP
- ASI yang baru saja diperah dalam suhu ruangan dapat bertahan 4 jam
- ASIP dalam cooler bag dengan ice gel dapat bertahan 24 jam
- ASIP disimpan dalam chiller bertahan 4 hari
- ASIP disimpan dalam freezer 1 pintu bertahan 2 minggu, freezer 2 pintu 3 bulan, deep freezer 6-1 tahun
Meskipun dapat bertahan cukup lama namun ada beberapa nutrisi yang dapat hilang dalam ASIP bila dibandingkan dengan ASI segar. Melakukan perputaran penggunaan yang rutin merupakan cara agar ASIP tidak terbuang. Pada saat bayi sudah memasuki tahan MPASI, ASIP juga dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam masakan.
Cara menyajikan ASIP
Perubahan suhu dalam ASIP tidak boleh terlalu cepat harus bertahap, dan tidak boleh disimpan kembali ke chiller atau freezer apabila telah dihangatkan. Apabila ingin menggunakan ASIP dari chiller, maka ASIP dapat dituangkan dalam botol susu lalu direndam dalam wadah berisi air hangat. ASIP beku dari freezer apabila ingin digunakan bisa diletakkan di dalam chiller terlebih dahulu, ditunggu hingga mencair secara menyeluruh lalu dapat dipindahkan ke dalam botol susu dan direndam dalam wadah berisi air hangat. Hindari penggunaan microwave atau merebus ASIP karena terjadi perubahan suhu yang cepat dapat merusak nutrisi dalam ASIP.
Untuk menjaga bonding dengan buah hati Ibu dapat tetap memberikan ASI secara langsung sepulang kerja. Selain bonding, menyusui secara langsung juga dapat menghindarkan Ibu dari tersumbatnya saluran ASI pada payudara oleh isapan bayi.
Manajemen ASIP yang baik dapat menjadi solusi untuk Ibu pekerja yang ingin memberikan nutrisi terbaik untuk buah hati. Selama proses menyusui, Ibu wajib memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi agar kualitas & kuantitas ASI terjaga. Konsultasikan dengan konsultan laktasi apabila Ibu menemui kendala selama menyusui baik langsung maupun manajemen ASIP.
Referensi:
- Meier, P. et al. (2016). Which Breast Pump for Which Mother: an Evidence-Based Approach to Individualizing Breast Pump Technology. Journal of Perinatology. 36(7), pp. 493-499.
- Yohmi, E. Ikatan Dokter Anak Indonesia (2014). Penyimpanan ASI Perah.
- Ikatan Dokter Anak Indonesia D.I. Yogyakarta (2016). Memerah dan Menyimpan Air Susu Ibu (ASI).
- Centers for Disease Control and Prevention CDC (2021). Proper Storage and Preparation of Breast.
- National Health Service UK (2019). Expressing and Storing Breast Milk.
- Mayo Clinic (2021). Breast Milk Storage: Do’s and Dont’s. Raising Children Network.
- Sumber gambar: Klikdokter