Deprecated: Automatic conversion of false to array is deprecated in /home/mojedttr/public_html/covid19/wp-content/plugins/wp-import-export-lite/includes/classes/import/extensions/bg/class-wpie-bg.php on line 92
Bagaimana Cara Menyimpan Obat yang Benar? – ITJEN KEMENDIKBUD

Bagaimana Cara Menyimpan Obat yang Benar?

oleh Ruth Andini G. (Apoteker Klinik Itjen Kemdikbudristek)

Setiap rumah tangga pasti memiliki simpanan obat atau vitamin di rumah. Obat tersebut bisa disimpan dan dikonsumsi kembali sebelum melebihi tanggal kedaluwarsanya. Mempraktikkan penyimpanan obat yang aman, saat di rumah dan saat bepergian, dapat membantu menjaga kualitas dan efektivitas obat tetap aman dikonsumsi. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan obat.


• Menyimpan obat di tempat yang sejuk dan kering, seperti di kotak penyimpanan, rak, atau lemari. Panas, udara, cahaya, dan kelembapan dapat merusak obat sebelum tanggal kedaluwarsa.
• Memperhatikan expired date atau tanggal kedaluwarsa setiap obat, obat yang tanggal kedaluwarsanya lebih cepat sebaiknya diletakkan di depan.
• Penyimpanan obat diharuskan disimpan di bawah suhu 25oC terhindar sinar matahari langsung atau ikuti aturan pada kemasan.
• Obat-obat yang rusak karena suhu seperti suppositoria sebaiknya disimpan di lemari pendingin.
• Apabila terdapat bola kapas di botol obat, sebaiknya dikeluarkan karena bola kapas dapat menarik uap air ke dalam botol.
• Puyer (campuran beberapa obat) jangan disimpan di tempat panas atau lembab, dan sebaiknya tidak disimpan lebih dari satu bulan setelah tanggal pembuatan puyer karena stabilitasnya sudah berkurang.
• Obat sirup kering yang berisi antibiotika, tidak boleh disimpan lebih dari 7 (tujuh) hari setelah tercampur dengan air.
• Obat spray/semprot tidak boleh disimpan di tempat bersuhu tinggi karena dapat menyebabkan ledakan.
• Larutan oralit tidak boleh diberikan setelah lebih dari 24 jam tutup segel dibuka.
• Obat tetes mata ataupun telinga yang dalam bentuk sediaan multi dose sebaiknya disimpan tidak lebih dari 1 bulan. Untuk sediaan single dose memiliki waktu penyimpanan selama 3 hari setelah kemasan dibuka.
• Simpan obat dalam wadah aslinya dan tertutup rapat.
• Apabila anda sudah membuka kemasan obat, gunakan sebelum mencapai tanggal kedaluwarsa. Obat terbuka berarti terkena udara, dan terkena udara sama dengan kemungkinan terkontaminasi mikroba.
• Jauhkan dari jangkauan dan pandangan anak-anak. Bila perlu jelaskan kepada anak manfaat dan bahaya dari obat tersebut. Sebaiknya anda mengunci lemari penyimpanan obat.
• Saat bepergian, jangan menyimpan obat di laci mobil anda. Dan jika menggunakan pesawat, sebaiknya simpan obat di bagasi jinjing anda.

Referensi :

  1. Encyclopedia M, medicines S. Storing your medicines: MedlinePlus Medical Encyclopedia [Internet]. Medlineplus.gov. 2021 [cited 19 December 2021]. Available from: https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000534.htm
  2. Put Your Medicines Up and Away and Out of Sight | Patient Safety | CDC [Internet]. Cdc.gov. 2021 [cited 19 December 2021]. Available from: https://www.cdc.gov/patientsafety/features/medication-storage.html
  3. Storage and Shelf Life of Over-the-Counter Medication [Internet]. Common Sense Home. 2021 [cited 19 December 2021]. Available from: https://commonsensehome.com/storage-and-shelf-life-of-over-the-counter-medication/#Should_you_throw_medicine_out_as_soon_as_it_reaches_its_expiration_date
  4. Susanto N. PENYIMPANAN OBAT YANG BAIK DI RUMAH – Akademi PIM [Internet]. Akademi PIM. 2021 [cited 19 December 2021]. Available from: https://www.akademipim.ac.id/artikel-populer/penyimpanan-obat-yang-baik-di-rumah/
  5. Gambar : Tbk P. Tips Aman Menyimpan Obat [Internet]. bodrex.com. 2021 [cited 19 December 2021]. Available from: https://www.bodrex.com/read/tips-dan-artikel/Tips-Aman-Menyimpan-Obat
to top