oleh drg. Kharima Abdullah (Dokter Gigi Klinik Itjen Kemendikbudristek)
Gigi berlubang atau karies disebabkan oleh aktivitas dari bakteri dengan karbohidrat atau sisa makanan yang dapat menyebabkan terjadinya suasana asam di dalam rongga mulut. Karies diawali dengan adanya demineralisasi jaringan keras gigi. Apabila kondisi ini dibiarkan, akan terjadi invasi bakteri hingga mencapai saraf gigi serta penyebaran infeksinya ke jaringan akar gigi yang dapat menyebabkan nyeri.
Pada stadium awal karies dapat dideteksi dengan warna kecoklatan pada gigi yang tidak dapat hilang walaupun sudah disikat, lalu akan berlanjut menjadi lubang kecil. Apabila dibiarkan, invasi bakteri terus berlanjut sehingga lubang menjadi besar, lalu akan timbul rasa ngilu saat makan atau minum dingin. Jika tidak dirawat, invasi bakteri terus berlanjut sampai mengenai saraf gigi sehingga timbul rasa sakit berdenyut hingga sulit tidur. Sakit bisa berlangsung selama beberapa waktu, jika dibiarkan sakit mungkin hilang, tetapi penyebaran bakteri bisa terus berlanjut dan terjadi penumpukan bakteri sehingga timbul bengkak.
Pada stadium awal, warna kecoklatan serta lubang gigi dapat segera dibersihkan dan dilakukan penambalan yang minimal sehingga invasi bakteri tidak berlanjut. Apabila dibiarkan dan lubang menjadi besar, penambalan masih bisa dilakukan pada beberapa kasus. Namun, jika telah mengenai saraf, perawatan akan menjadi lebih kompleks. Perawatan saraf dilakukan untuk membersihkan akar gigi yang telah terinvasi bakteri agar tidak menyebar. Jika invasi bakteri telah menyebar hingga perawatan saraf tidak bisa dilakukan, harus dilakukan pencabutan. Pencabutan menjadi opsi terakhir apabila benar-benar tidak bisa dirawat. Perawatan lanjutan setelah pencabutan adalah pembuatan gigi palsu.
Referensi:
- http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jhealthedu/
- Sumber gambar: https://sains.kompas.com/read/2017/09/06/194838123/jangan-sepelekan-lubang-gigi-akibatnya-lebih-besar-dari-dugaan?page=all