oleh dr. Webby Bernica (Dokter Klinik Itjen Kemendikbudristek)
Upaya penghentian rantai penularan COVID-19 dapat dilakukan dengan cara melaksanakan protokol kesehatan berupa 5M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Namun, untuk melengkapi upaya ini pemberian Vaksin dinilai yang paling efektif menghentikan rantai penularan COVID-19.
Tujuan dari pemberian vaksin adalah membentuk sistem kekebalan tubuh (antibodi) dan mampu melawan saat kita terkena penyakit tersebut. Vaksin yang diberikan merupakan prosedur pemberian antigen penyakit dapat berupa virus maupun bakteri yang dilemahkan atau sudah mati. Secara alamiah, sistem kekebalan tubuh manusia dapat terbentuk dengan sendirinya apabila terinfeksi virus maupun bakteri. Namun, pada kondisi infeksi virus COVID-19, virus tersebut terbukti memiliki risiko kematian serta penularan yang tinggi. Oleh karena itu, hasil uji klinis menunjukan bahawa vaksinasi lah yang lebih efektif membentuk kekebalan tubuh (antibodi).
Yuk, simak manfaat dari Vaksin COVID-19:
a. Menurunkan risiko komplikasi dan kematian
Pemberian vaksin COVID-19 bertujuan untuk membentuk sistem kekebalan tubuh (antibodi), apabila sistem kekebalan tubuh sudah terbentuk, risiko terkena infeksi akan berkurang. Apabila kita terinfeksi dalam keadaan sudah divaksinasi COVID-19, akan menurunkan risiko terjadinya gejala berat hingga terjadinya komplikasi. Dengan demikian, akan menurunkan angka orang yang terinfeksi dan meninggal karena COVID-19.
b. Terbentuknya Herd Immunity
Herd immunity adalah sebagian besar dari populasi sudah terbentuk kekebalan tubuh (antibodi). Kekebalan tubuh (antibodi) bisa didapatkan dari riwayat terjangkit atau vaksin. Bila sudah terbentuk herd immunity, orang-orang yang sudah terbentuk sistem kekebalan atau sudah mendapatkan vaksin COVID-19 dapat memberikan perlindungan pada sekitarnya yang masih belum dapat menerima Vaksin COVID-19.
Rasio terbentuknya herd immunity tiap penyakit rasionya berbeda-beda. Dari beberapa perhitungan metode penelitian pada COVID-19 setidaknya 70% dari populasi penduduk Indonesia sudah terbentuk kekebalan, maka penularannya akan berhenti. 70% ini dari populasi yang sudah melaksanakan vaksin COVID-19 dosis ke-02 dua hingga empat minggu setelahnya, karena pada fase inilah puncak tertinggi antibodi terbentuk.
Penentuan pemberian vaksin COVID-19 dilihat dari burden of disease atau besaran penyakit (COVID-19) yang dominan di golongan atau di usia berapa. Setelah didapatkan golongan yang dominan terkena COVID-19, dilakukan penelitia untuk pemberian vaksin COVID-19. Apabila terbukti aman dan memberikan perlindungan, vaksin COVID-19 diberikan pada golongan usia di bawahnya dan seterusnya. Dari hasil uji klinis, kemudian ditentukan yang mendapatkan prioritas vaksin COVID-19.
Setelah penjelasan di atas, pemberian vaksin COVID-19 terbukti memberikan manfaat untuk kita sebagai individu maupun orang-orang di sekitar kita yang bertujuan akhir mengehentikan masa pandemi COVID-19 ini. Yuk, jangan ragu untuk lakukan vaksin COVID-19!
Referensi:
- Shin, M. D., et al. (2020). COVID-19 Vaccine Development and a Potential Nanomaterial Path Forward. Nature Nanotechnology, 15(8), pp 646−655.
- World Health Organization. COVID-19 Vaccines.
- Centers for Disease Control and Prevention (2021). Benefits of Getting Vaccinated.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020). Juknis Pelayanan Vaksinasi COVID-19.
- Mayo Clinic (2020). COVID-19 Vaccines: Get the Facts.
- Sumber gambar: BBC.