Deprecated: Automatic conversion of false to array is deprecated in /home/mojedttr/public_html/covid19/wp-content/plugins/wp-import-export-lite/includes/classes/import/extensions/bg/class-wpie-bg.php on line 92
Xerosis Cutis – ITJEN KEMENDIKBUD

Xerosis Cutis

oleh dr. Novrina W. Resti (Dokter Umum Klinik Itjen Kemendikbudristek)

Xerosis cutis adalah kondisi kulit kering yang terasa saat disentuh, kondisi tersebut disebabkan kurangnya atau hilangnya kelembaban pada lapisan terluar kulit (stratum korneum). Xerosis cutis adalah kondisi kekeringan kulit yang disertai gangguan fungsi sawar kulit yang diakibatkan oleh  hilangnya atau berkurangnya kandungan air di dalam stratum korneum yang ditandai dengan garis halus, skuama halus dan kadang disertai rasa gatal.

Kulit kering dapat terjadi pada semua usia dan jenis kelamin. Ada beberapa kondisi yang dapat mencetuskan kulit kering di antaranya:

  • Wanita post-menopause;
  • Hipotiroid;
  • Penyakit ginjal kronik;
  • Malnutrisi;
  • Dermatitis;
  • Pasien yang sedang menjalani pengobatan dengan obat-obatan tertentu seperti retinoid oral dan diuretik;
  • Orang yang tinggal di cuaca dingin dan kering, cuaca berangin;
  • Penggunaan pendingin ruangan yang berlebihan;
  • Terpapar panas langsung dari api atau kipas panas;
  • Terlalu banyak atau terlalu lama berendam atau mandi;
  • Kontak dengan sabun atau deterjen;
  • Gesekan akibat bahan atau kain yg kasar;

Tanda dan Gejala

Area yang sering terkena adalah lengan, tungkai bawah, area samping perut, telapak tangan, dan telapak kaki.

  • Kulit terasa kering, kadang terasa tertarik terutama setelah mandi;
  • Kulit terasa gatal, kadang sampai nyeri;
  • Kulit teraba kasar dan kering;
  • Terdapat skuama halus;
  • Terkadang dapat ditemukan sisik kasar;
  • Kulit tampak retak-retak;
  • Kulit tampat kemerahan.
Gambaran kulit kering yang tampak retak

Tata Laksana

  1. Emolien dan moisturizer dapat disertai bahan keratolitik ataupun tidak, yang akan ditentukan oleh dokter kulit yang memeriksa anda. Emolien adalah bahan yang berfungsi melembutkan kulit, sedangkan moisturizer adalah bahan untuk melembabkan kulit;
  2. Penggunaan humektan. Humektan adalah zat higroskopis yang berfungsi menarik air dari lapisan dermis kulit ke lapisan epidermis diatasnya, sehingga dapat meningkatkan kelembapan lapisan stratum korneum. Humektan meningkatkan kapasitas menahan air pada lapisan stratum korneum. Jenis bahan humektan diantaranya gliserin, urea, Alpha hydroxy acids, dan asam salisilat.
  3. Edukasi
  4. Mencegah robekan atau luka pada kulit yang kering, karena kulit yang kering akan mudah robek karena tarikan;
  5. Menghindari produk dengan bahan pengharum;
  6. Mandi tidak terlalu lama, maksimal 10 menit;
  7. Mandi dengan air suhu ruang atau suhu tubuh, tidak dengan air panas;
  8. Mandi menggunakan sabun dengan bahan synthetic detergent, sabun dengan busa minimal, bath oil, dan lain-lain.
  9. Hindari penggunaan produk pengharum, pelicin pakaian, dan sabun atau pembersih antiseptik;
  10. Menggunakan alat humidifier ruangan.
Gambaran sisik kasar pada kulit kering

Referensi:

  1. Sandra Widaty, Hardyanto Soebono, Hanny Nilasari,et al. PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER SPESIALIS KULIT DAN KELAMIN DI INDONESIA. Jakarta; Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI); 2017.
  2. A. Hon. Amanda Oakley. Dry Skin [Internet]. DermNet NZ, New Zealand; [Update: Januari 2015. Citied: 14 Februari 2022]. Diakses melalui:  https://dermnetnz.org/topics/dry-skin
  3. Sumber gambar 1: https://www.researchgate.net/
  4. Sumber gambar 2: https://www.medicinenet.com/
  5. Sumber gambar 3: https://www.aad.org/
to top