Deprecated: Automatic conversion of false to array is deprecated in /home/mojedttr/public_html/covid19/wp-content/plugins/wp-import-export-lite/includes/classes/import/extensions/bg/class-wpie-bg.php on line 92
Yuk, Cegah Demam Berdarah! – ITJEN KEMENDIKBUD

Yuk, Cegah Demam Berdarah!

oleh dr. Novrina W. Resti (Dokter Klinik Itjen Kemdikbudristek)

Penyakit demam berdarah adalah penyakit yang disebarkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes species (Ae. aegypti atau Ae. albopictus). Penyakit demam berdarah dapat menyebakan kondisi berat hingga kematian baik pada dewasa ataupun anak.

Karena penyebarannya berasal dari gigitan nyamuk, maka cara mencegah penyakit DBD adalah menghindari gigitan nyamuk Aedes species (Ae. aegypti atau Ae. albopictus). Nyamuk ini menggigit pada pagi hingga sore hari menjelang matahari terbenam.  Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes species (Ae. aegypti atau Ae. albopictus).

  • Gunakan repellent/lotion anti-nyamuk yang mengandung bahan aktif sebagai berikut:
  1. N,N-Dietil-m-toluamida (DEET)
  2. Picaridin (dikenal sebagai KBR 3023 dan icaridin di luar AS)
  3. IR3535
  4. Oil of lemon eucalyptus (OLE)
  5. Para-menthane-diol (PMD)
  6. 2-undecanone

Untuk anak di bawah usia 3 tahun hindari lotion anti-nyamuk berbahan oil of lemon eucalyptus (OLE) atau para-menthane-diol (PMD).

  • Gunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang. Hal ini dapat mengurangi risiko banyak bagian tubuh yang terbuka sehingga terhindar dari gigitan nyamuk. Begitu pula untuk bayi dan anak, gunakan penutup tangan dan kaki. Untuk kereta bayi (stroller) dapat digunakan tirai penutup.
  • Waspada nyamuk di luar dan di dalam rumah.
    • Usahakan seluruh pintu dan jendela dapat tertutup dengan baik. Gunakan jaring atau kawat nyamuk pada pintu, jendela, maupun, ventilasi udara untuk mencegah nyamuk dari luar masuk ke dalam rumah.
    • Gunakan AC jika memungkinkan
    • Seminggu sekali, sikat dan bersihkan tempat-tempat penampungan air atau yang memungkinkan dapat menampung sisa-sisa air.
    • Periksa bak-bak dan tempat-tempat penampungan air atau yang memungkinkan dapat menampung sisa-sisa air yang terletak di luar rumah.

Di Indonesia usaha pencegahan demam berdarah dikenal dengan slogan 3M PLUS.

3M Plus

Arti dari 3M adalah:

  1. Menguras dan menyikat. Tempat-tempat penampungan air harus dikuras dan disikat hingga ke dindingnya, hal ini untuk membersihkan telur-telur nyamuk yang menempel di dinding tempat penampungan air. Telur nyamuk dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan sehingga kegiatan membersihkan harus dilakukan setiap hari atau paling tidak seminggu sekali.
  2. Menutup tempat penampungan air. Semua tempat penampungan air harus ditutup untuk mencegah nyamuk berkembang biak. Selain, itu tumpukkan sampah juga harus dikubur atau disimpan dalam bak sampah tertutup agar tidak menampung air.
  3. Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas. Memanfaatkan sampah atau barang bekas menjadi barang yang lebih bermanfaat untuk sehari-hari, dapat mencegah tumpukkan sampah yang menjadi sarang nyamuk.

Adapun yang dimaksud dengan PLUS :

  1. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  2. Menggunakan obat anti-nyamuk
  3. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
  4. Gotong Royong membersihkan lingkungan
  5. Periksa tempat-tempat penampungan air
  6. Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
  7. Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
  8. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
  9. Menanam tanaman pengusir nyamuk

Referensi:

  1. NN. Dengue and severe dengue. World Health Organization [Internet]. 10 Januari 2022. [Citied: 27 Mei 2022]. Available from: https://www.who.int/
  2. NN. Dengue. Centers for Disease Control and Prevention [Internet]. 20 Mei 2022. [Citied: 27 Mei 2022]. Available from: https://www.cdc.gov/
  3. NN. Upaya pencegahan DBD dengan 3M Plus [Internet]. 13 Juni 2019. [Citied: 27 Mei 2022]. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/
  4. Sumber gambar 1: https://www.cdc.gov/
  5. Sumber gambar 2: https://promkes.kemkes.go.id/
to top