Deprecated: Automatic conversion of false to array is deprecated in /home/mojedttr/public_html/covid19/wp-content/plugins/wp-import-export-lite/includes/classes/import/extensions/bg/class-wpie-bg.php on line 92
Mengenal Zat Mikro (Mikronutrien) – ITJEN KEMENDIKBUD

Mengenal Zat Mikro (Mikronutrien)

oleh dr. Novrina W. Resti (Dokter Klinik Itjen Kemdikbudristek)

Tubuh manusia membutuhkan zat gizi untuk metabolisme dan menjalankan fungsi normal tubuh. Zat gizi yang diperlukan manusia digolongkan dalam dua jenis, yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro.

Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar. Zat gizi makro dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan energi agar tubuh mampu menjalankan fungsinya dan menjalankan aktivitas sehari-hari.  Zat gizi makro terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. Zat gizi makro didapatkan dari sumber makanan pokok (beras, singkong, ubi, kentang, jagung, oatmeal, sagu, gandum, roti), lauk-pauk (ikan, ayam,daging, telur,dll.), sayuran, dan biji-bijian yang dikonsumsi sehari-hari.

Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit. Zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun jumlah kebutuhannya kecil, tetapi sangat penting bagi kesehatan tubuh. Vitamin dan mineral dibutuhkan dalam berbagai proses penting metabolisme, tumbuh kembang, serta fungsi-fungsi tubuh lainya. Fungsi mikronutrien sangatlah luas di antaranya adalah membantu tubuh dalam proses produksi hormon, membantu tubuh memproduksi bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Defisiensi atau kekurangan zat gizi mikro dapat menyebabkan berbagai kondisi penyakit yang berat hingga mengancam nyawa.

Mayoritas mikronutrien tidak diproduksi oleh tubuh kita sendiri sehingga dibutuhkan asupan dari luar tubuh terutama dari bahan makanan atau pun suplemen. Walaupun jumlah yang dibutuhkan sangat kecil tetapi sering kali keburuhan itu tidak dapat tercukupi. Hal ini terjadi karena kurangnya komponen mikronutrien dalam makanan yang dikonsumsi, atau pun kondisi penyakit tertentu yang menyebabka gangguan penyerapan zat gizi.

Zat gizi mikro terdiri dari mineral dan vitamin. Beberapa zat gizi mikro esensial yang dibutuhkan tubuh diantaranya zat besi, vitamin A, vitamin D, iodin, folat, zink. Zat gizi mikro esensial adalah zat gizi yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh kita, dan membutuhkan asupan dari makanan ataupun suplemen.

  • Zat Besi

Fungsi zat besi:

  • Perkembangan otak janin & anak;
  • Perkembangan motorik & kognitif;
  • Mencegah anemia, karena berfungsi dalam produksi hemoglobin;
  • Anemia dapat menyebabkan: gangguan perkembangan janin.

Sumber zat besi: hati ayam, kerang, bayam, tempe, hati sapi, tiram, daging sapi.

  • Vitamin A

Fungsi vitamin A:

  • Membantu kesehatan mata;
  • Membantu fungsi sistem imun dalam proses produksi sel darah putih;
  • Membantu sistem reproduksi;
  • Membantu proses tumbuh kembang;
  • Membantu fungsi kerja jantung, paru, dan organ dalam lainnya.

Sumber vitamin A: ikan, hati ayam, hati sapi, prosuk olahan susu, telur, sayuran (bayam, kale, brokoli, wortel, tomat, labu kuning, paprika merah, dan lain-lain)

  • Iodin

Fungsi iodin:

  • Dibutuhkan selama kehamilan untuk tumbuh kembang janin dan perkembangan kognitif;
  • Berperan dalam produksi hormone tiroid;

Sumber: Iodin dapat ditemukan dalam makanan natural ataupun sebagai bahan tambahan dalam bahan makanan. Biasanya iodin ditambahkan dalam pembuatan garam dapur. Makanan natural yang mengandung iodin diantaranya ikan (tuna, kod), rumput laut, udang, dan makanan laut lain yang mayoritas memiliki kandungan iodin, produk olahan susu (susu, yogurt, keju), telur.

  • Folat

Fungsi folat:

  • Berguna dalam regenerasi sel. Jaringan tubuh akan mengalami pembaharuan dalam periode waktu tertentu, seperti sel kulit, rambut, dan kuku;
  • Pada ibu hamil mencegah kelainan janin seperti anencephaly dan spina bifida.

Sumber folat: folat biasanya ditambahkan dalam produk-produk olahan makanan seperti beras, pasta, roti, dan sereal. Folat juga bisa didapatkan salam bentuk suplemen.

  • Zink

Fungsi Zink:

  • Zink mempercepat sistem imun dan membantu kekebalan tubuh terhadap beberapa penyakit sepertik diare, pneumonis, dan malaria;
  • Mencegah kelahiran prematur pada ibu hamil;
  • Membantu penyembuhan luka.

Sumber zink: daging sapi, produk olahan susu (keju, yogurt), ikan, kerang, kepiting, dan kacang-kacangan.

  • Vitamin D

Berbeda dengan zat gizi mikro yang disebutkan sebelumnya yang termasuk dalam zat gizi esensial, sedangkan vitamin D termasuk dalam golongan zat gizi yang sebagian dapat diproduksi dalam tubuh kita, namun dalam bentuk non aktif, butuh sinar matahari untuk membuatnya aktif dan berfungsi.

Fungsi vitamin D:

  • Membangun tulang dan gigi yang kuat dengan membantu penyerapan kalsium, dan fosfor;
  • Mencegah osteoporosis;
  • Membantu sistem imun dalam melawan infeksi bakteri dan virus;
  • Dibutuhkan dalam fungsi otot dan saraf.

Sumber vitamin D: Ikan salmon, ikan tuna, ikan makarel, daging merah, hati, kuning telur, beberapa makanan yang difortifikasi dengan vitamin D seperti sereal dan produk olahan susu.

Referensi:

  1. NN. About Micronutrient. Center for Disease Control and Prevention (CDC) [Internet]. 2021 [cited: 24 Oktober 2022]. Diakses melalui: https://www.cdc.gov/nutrition/micronutrient-malnutrition/about-micronutrients/index.html
  2. NN. Micronutrient Fact. Center for Disease Control and Prevention (CDC) [Internet]. 2021 [cited: 24 Oktober 2022]. Diakses melalui: https://www.cdc.gov/nutrition/micronutrient-malnutrition/micronutrients/index.html
  3. NN. Iodine. National Institute of Health (NIH) [Internet]. 2022 [cited: 24 Oktober 2022]. Diakses melalui: https://ods.od.nih.gov/factsheets/Iodine-HealthProfessional/
  4. NN. Zinc. Center for Disease Control and Prevention (CDC) [Internet]. 2021 [cited: 24 Oktober 2022]. Diakses melalui: https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/vitamins-minerals/zinc.html
  5. NN. Folic Acid. Center for Disease Control and Prevention (CDC) [Internet]. 2022 [cited: 24 Oktober 2022]. Diakses melalui: https://www.cdc.gov/ncbddd/folicacid/about.html
  6. NN.Vitamin A and Carotenoids. National Institute of Health (NIH) [Internet]. 2022 [cited: 24 Oktober 2022]. Diakses melalui: https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminA-HealthProfessional/
  7. NN. Macronutrient. World Health Organization (WHO) [Internet]. 2022 [cited: 24 Oktober 2022]. Diakses melalui: https://www.emro.who.int/health-topics/macronutrients/introduction.html
  8. Wira Daramatasia. Peran Vitamin D Dalam Regulasi Sistem Imunitas Melalui Sel Dendritik. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada [Internet]. 2012; 1 (01): 55. Diakses melalui: Https://ojs.widyagamahusada.ac.id/index.php/jik/article/download/80/55/.
  9. Yvette C. Terrie. The Important Rule of Vitamin D [Internet]. 2010 [Cited: 24 Oktober 2022]. Diakses melalui: https://www.pharmacytimes.com/view/otcfocusvitamind-0210.
  10. Sumber gambar: www.wondriumdaily.com

to top