oleh dr. Novrina W. Resti (Dokter Klinik Itjen Kemendikbudristek)
Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 adalah sebuah rencana aksi global yang dicanangkan oleh PBB dan disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, untuk mengentaskan kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs terdiri dari 17 poin dan dijabarkan menjadi 169 target yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030 mendatang.
Di antara 17 poin tujuan SDGs salah satunya adalah di bidang kesehatan. Poin ini terdapat pada poin no.3, yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan. Tujuannya adalah memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia. Salah satu target nomor 3.3.5 adalah menurunkan jumlah orang yang membutuhkan intervensi terhadap penyakit tropis yang terabaikan (Neglected Tropical Diseases/NTD).
Neglected Tropical Diseases/NTD atau Penyakit Tropis yang Terabaikan adalah penyakit yang hampir hilang dari agenda kesehatan dunia, tidak mendapat pendanaan yang cukup, sering disertai stigma negatif pada penderitanya, dan rawan dikucilkan dari kehidupan sosial. Penyakit-penyakit ini terutama terjadi di negara tropis, banyak terjadi di komunitas dengan taraf ekonomi rendah atau miskin, dan lebih banyak mengenai wanita dan anak-anak.
NTD tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan tetapi juga menimbulkan masalah ekonomi dan sosial. Penyakit-penyakit ini terjadi secara luas di wilayah paling miskin di dunia, sering kali wilayah-wilayah tersebut memiliki kesamaan profil. Wilayah tersebut biasanya mengalami krisis air bersih, sanitasi yang buruk, dan pelayanan kesehatan yang masih jauh di bawah standar.
Sayangnya di Indonesia masih terdapat banyak kasus penyakit yang tergolong dalam NTD tersebut sehingga pemerintah melalui Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan pemerintah daerah serta berbagai elemen masyarakat melakukan upaya-upaya eradikasi dan eliminasi kasus NTD di Indonesia.
WHO telah mengelompokkan penyakit ini dalam 20 jenis penyakit. Penyakit-penyakit ini disebabkan berbagai jenis kuman termasuk bakteri, virus, jamur, parasit, dan toksin. Penyakit-penyakit tersebut adalah:
- Ulkus Burulli;
- Penyakit Chagas;
- Dengue dan chikungunya;
- Dracunculiasis (Guinea-worm disease);
- Echinococcosis;
- Trematodiases;
- Human African Trypanosomiasis (sleeping sickness);
- Leishmaniasis;
- Lepra/kusta;
- Filariasis;
- Mycetoma;
- Chromoblastomycosis dan mikosis dalam;
- Onkoserkiasis (river blindness);
- Rabies;
- Scabies dan ektoparasit lainnya;
- Skistosomiasis;
- Penyakit infeksi cacing tanah (soil transmitted helmints);
- Gigitan ular berbisa;
- Taeniasis/cysticercosis;
- Trachoma, Frambusia/yaws dan penyakit akibat Treponema lainnya.
Referensi:
- SDG, U. (2019). Sustainable development goals. The energy progress report. Tracking SDG, 7.
- WHO. Neglected Tropical Disease. [Internet]. [citied: 15 Desember 2022]. Diakses dari: https://www.who.int/health-topics/neglected-tropical-diseases#tab=tab_1
- UN. Sustainable development goals. [Internet]. [citied: 14 Desember 2022]. Diakses dari: https://www.un.org/development/desa/disabilities/envision2030.html
- Fauziyah Shifa, Teguh Hari Sucipto, dkk. Harapan dan Tantangan Manajemen Penyakit. [Internet]. [citied: 14 Desember 2022]. Diakses dari: https://itd.unair.ac.id/itd/id/index.php/2021/04/07/expectations-and-challenges-of-management-of-neglected-tropical-diseases-in-the-era-of-the-covid-19-pandemic/#:~:text=Penyakit%20tropis%20terabaikan%20yang%20terdapat,helminths%2FSTHs%2C%20dan%20skistosomiasis.
- Sumber gambar: https://schistosomiasiscontrolinitiative.org/