Deprecated: Automatic conversion of false to array is deprecated in /home/mojedttr/public_html/covid19/wp-content/plugins/wp-import-export-lite/includes/classes/import/extensions/bg/class-wpie-bg.php on line 92
KUTIL ANOGENITAL – ITJEN KEMENDIKBUD

KUTIL ANOGENITAL

oleh: dr. Novrina W. Resti (Dokter Klinik Itjen Kemendikbudristek)

Kutil anogenital adalah infeksi menular seksual yang disebabkan Human Papilloma Virus (HPV) tipe tertentu dengan kelainan pada kulit dan mukosa di area anogetinal (anus dan kelamin). Kelainan ini juga disebut Kondiloma akuminata.

Penyebab Kutil Anogenital adalah Human Papilloma Virus (HPV) terutama tipe 6 dan 11. HPV terdiri dari 200 tipe virus yang digolongkan dalam 2 kelompok yaitu Low-Risk HPV dan High-Risk HPV

Termasuk dalam kelompok Low-Risk HPV adalah tipe 6, 11, 42, 43, dan 44. Adapun kelompok High-Risk HPV diantaranya tipe 16, 18, 31, 33, 34, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 66, 68, dan 70. Kelompok High-Risk HPV merupakan kelompok penyebab keganasan atau kanker area mulut rahim, anogenital, dan orofaring (mulut dan tenggorokkan).

Gejala Kutil Anogenital

  1. Dapat berupa papul (penonjolan kulit) atau pertumbuhan bertangkai di atas permukaan kulit;
  2. Tidak nyeri;
  3. Permukaan benjolan bisa rata atau kasar berlekuk-lekuk seperti kembang kol;
  4. Lokasi kelainan kulit biasanya ada di sekitar lubang vagina, penis, perineum (area antara kelamin dan anus), sekitar anus, dan skrotum.
  5. Beberapa kasus juga dapat ditemukan terdapat kelainan di vagina dan mulut rahim. Pada kelainan ini perlu dicari kemungkinan keganasan atau kanker.

Referensi:

  1. Sandra Widaty, Hardyanto Soebono, Hanny Nilasari,et. al. PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER SPESIALIS KULIT DAN KELAMIN DI INDONESIA. Jakarta; Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI); 2017.
  2. Sewon Kang, Masayuki Amagai, Anna L. Bruckner,et al. Fitzpatrick’s Dermatology, 9e. Ameriksa Serikat; Mc Graw Hill; 2019.
  3. Schiffman, M., Castle, P. E., Jeronimo, J., Rodriguez, A. C., & Wacholder, S. (2007). Human papillomavirus and cervical cancer. The lancet370(9590), 890-907.
  4. Burd, E. M. (2003). Human papillomavirus and cervical cancer. Clinical microbiology reviews16(1), 1-17.
to top