Artikel

3 Motor Penggerak Transformasi Sistem Pendidikan Indonesia

3 Motor Penggerak Transformasi Sistem Pendidikan Indonesia

Penulis: Romanti
Ilustrasi 3 Motor Penggerak Sistem Pendidikan Indonesia. (Desain: Romanti).
Ilustrasi 3 Motor Penggerak Sistem Pendidikan Indonesia. (Desain: Romanti).

Transformasi sistem pendidikan di Indonesia menjadi sebuah prioritas yang sangat penting untuk mencapai visi Merdeka Belajar yang telah ditetapkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dalam upaya mewujudkan visi ini, ada tiga motor penggerak utama yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, yang memainkan peran kunci dalam mengubah dan memajukan sistem pendidikan Indonesia: Asesmen Nasional, Rapor Pendidikan, dan Kurikulum Merdeka.

 

  1. Asesmen Nasional

Asesmen Nasional adalah langkah penting dalam perjalanan transformasi pendidikan di Indonesia. Program ini dirancang untuk memetakan kualitas pendidikan dengan fokus pada proses pembelajaran, hasil belajar, dan lingkungan belajar. Melalui Asesmen Nasional, pemerintah dapat memahami dengan lebih baik sejauh mana kualitas pendidikan di seluruh negeri.

Hasil dari Asesmen Nasional bukan hanya sebagai perbandingan antara sekolah atau siswa, tetapi lebih sebagai alat ukur yang komprehensif untuk menilai aksesibilitas, mutu, relevansi, dan tata kelola penyelenggaraan pendidikan. Program ini memberikan gambaran utuh tentang kekuatan dan kelemahan pendidikan di Indonesia, dan berfungsi sebagai dasar untuk perbaikan.

 

  1. Rapor Pendidikan

Asesmen Nasional memiliki peran penting dalam menyusun Rapor Pendidikan. Rapor Pendidikan adalah alat yang mengkombinasikan data dari berbagai sumber, termasuk Asesmen Nasional, Data Pokok Pendidikan (Dapodik), sistem pendataan pendidikan yang dikelola oleh berbagai pihak, seperti Kementerian Agama dan Badan Pusat Statistik. Data ini digunakan untuk memberikan laporan yang komprehensif tentang kondisi pendidikan di Indonesia.

Rapor Pendidikan bukan hanya dokumen internal bagi pemerintah atau sekolah, tetapi juga menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan. Dengan informasi yang tersedia dalam Rapor Pendidikan, sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat bekerja sama dalam merencanakan strategi peningkatan kualitas layanan pendidikan di daerah masing-masing. Rapor Pendidikan memberikan pemahaman yang jelas tentang di mana perbaikan diperlukan dan memberikan dorongan bagi kerja sama yang lebih baik dalam pendidikan.

 

  1. Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah motor penggerak ketiga yang sangat penting dalam transformasi sistem pendidikan Indonesia. Program ini memberikan kebebasan kepada pendidik dan satuan pendidikan dalam menyusun materi pembelajaran yang sesuai dengan situasi serta kondisi murid dan lingkungannya. Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas dalam proses pembelajaran, sehingga setiap sekolah dapat merancang kurikulum operasional sesuai dengan visi dan misi mereka.

Fleksibilitas yang diberikan oleh Kurikulum Merdeka memungkinkan sekolah untuk lebih menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan belajar para peserta didik. Ini memungkinkan pendidikan yang lebih relevan dan berdampak positif pada hasil pembelajaran. Hingga saat ini, lebih dari 80 persen satuan pendidikan di Indonesia telah menerapkan Kurikulum Merdeka, dan program ini diharapkan dapat diimplementasikan di seluruh satuan pendidikan pada tahun 2024.

Dalam rangka mengatasi dampak pandemi COVID-19, Kurikulum Merdeka juga telah terbukti mendorong pemulihan pembelajaran dua kali lebih cepat dibandingkan dengan Kurikulum 2013. Program ini telah mendukung percepatan pemulihan pembelajaran pasca-pandemi dengan memberikan lebih banyak kreativitas dan fleksibilitas bagi pendidik.

 

Melalui Asesmen Nasional, Rapor Pendidikan, dan Kurikulum Merdeka, Indonesia sedang menjalani transformasi penting dalam sistem pendidikan. Dengan kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan, diharapkan sistem pendidikan Indonesia dapat terus meningkatkan kualitasnya dan melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan. Program-program ini tidak hanya tentang mengukur, tetapi juga tentang memahami, berkolaborasi, dan berinovasi untuk memajukan pendidikan di Indonesia.