Berita

Ajak Anak Muda Jambi Apresiasi Cagar Budaya, Kemendikbudristek Rilis Animasi dan Dokumenter Bertema Candi Muara Jambi

Ajak Anak Muda Jambi Apresiasi Cagar Budaya, Kemendikbudristek Rilis Animasi dan Dokumenter Bertema Candi Muara Jambi

Penulis: Romanti
Setelah pemutaran “Rana Uko”, dilakukan sosialisasi dan bincang kreatif “Budaya, Eksplorasi, dan Inspirasi” di Aula BPK Jambi, Selasa s.d. Kamis (29-31/08/2023). (Foto: Kemendikbudristek).

(Jambi, Itjen Kemendikbudristek) – Waktu terus berubah, namun nilai-nilai budaya tetap abadi. Cagar Budaya Muara Jambi merupakan sumber pengetahuan dan inspirasi yang tak pernah habis untuk dieksplorasi. Inilah pesan yang ingin disampaikan melalui dua karya unik yang baru saja dirilis, yaitu seri animasi “Rana Uko” dan seri dokumenter “Muara Jambi Bertutur”. Kedua karya ini diproduksi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (Dit. PMM) dan disebarkan melalui kanal Indonesiana.TV yang dikelola oleh Balai Media Kebudayaan (BMK).

Lokasi megahnya Candi Muara Jambi menjadi alasan mengapa episode perdana dari seri animasi “Rana Uko” ditampilkan di kota Jambi pada Rabu lalu (30/8/2023). Pemutaran yang disutradarai oleh Daryl Wilson dan diproduseri oleh Nadya Choudori dari Temotion ini dihadiri oleh siswa-siswi sekolah menengah kejuruan serta komunitas film. Acara ini merupakan bagian dari upaya Kelana Indonesiana.TV untuk memperkenalkan kanal kebudayaan yang dikelola oleh BMK.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 5 Provinsi Jambi dan Bangka Belitung, Agus Widiatmoko, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyatakan dukungan penuhnya terhadap upaya tersebut. “Terima kasih telah memilih Muaro Jambi sebagai sumber inspirasi dan memperkenalkannya kepada khalayak yang lebih luas. Kami juga bangga karena dipercaya sebagai tuan rumah acara sosialisasi Kelana Indonesiana.TV,” ujar Agus.

Kepala BMK, Retno Raswaty, menjelaskan, “Indonesiana.TV saat ini sedang berupaya memperkenalkan budaya sebagai sumber eksplorasi dan inspirasi bagi generasi muda. Kelana Indonesiana.TV ingin mengajak para anak muda untuk berani menciptakan karya kreatif berdasarkan budaya lokal. Kami berharap agar generasi muda Jambi aktif dalam menjelajahi, mengembangkan, dan melestarikan seni dan budaya di sekitar mereka.”

 

Respon Hangat

Setelah pemutaran “Rana Uko,” para pelajar, guru, dan komunitas film diajak berinteraksi dengan pengisi suara (voice actors) asal Jambi yang terlibat dalam produksi animasi ini. Mereka juga diajak untuk mencoba bagaimana voice actors ini mengisi suara untuk adegan tertentu.

Al Fatihah Putri Cahya, pemeran utama Sactya di “Rana Uko”, mengungkapkan rasa bangganya karena bisa terlibat dalam karya tersebut. Al Fatihah adalah siswi kelas VI di SDN 51 Kota Jambi dan turut serta dalam produksi animasi ini bersama ayahnya, Ahmad Bustomi, yang mengisi suara untuk tokoh “Datuk Banau.” Ahmad Bustomi juga merupakan Pendiri Teater Anak Ananda Sejati. “Awalnya kami ingin berpartisipasi karena yakin bahwa animasi ini akan disukai oleh banyak orang. Kami ingin memperkenalkan budaya Jambi kepada masyarakat luas,” kata Ahmad Bustomi.

Hafis, seorang siswa kelas XII jurusan animasi dari SMKN 2 Kota Jambi, sangat terkesan dengan “Rana Uko.” Menurutnya, alur ceritanya menarik dan visualnya luar biasa. “Kami ingin bisa berkolaborasi dengan Indonesiana.TV dalam menciptakan karya-karya baru,” tambahnya.

 

 

Nonton Bareng Warga

Pada malam hari yang sama, Kelana Indonesiana.TV mengundang warga setempat untuk menonton bersama seri dokumenter “Muara Jambi Bertutur” di halaman Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muara Jambi. Dokumenter ini, yang juga diproduksi oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, disutradarai oleh Nia Dinata dan diproduseri oleh Sandie E. Monteiro dari Kalyana Shira Foundation.

Dokumenter ini mengangkat peran masyarakat Muara Jambi, yang sebagian besar beragama Islam, dalam menjaga cagar budaya yang dibangun pada abad ke-7 sebagai pusat pengetahuan dan ajaran agama Buddha. “Saya bangga dan senang dapat terlibat dalam pembuatan dokumenter ini karena warga Muara Jambi sangat toleran dan kooperatif dalam kerja sama,” ujar Nia dalam acara diskusi sebelum pemutaran film.

Meskipun penuh dengan wawasan dari para ahli, “Muara Jambi Bertutur” disajikan dengan gaya yang ringan melalui suara para warga Muara Jambi seperti Abdul Hafiz (Ahock), Aina (Ena), Subroto (Brata), Mukhtarhadi (Borju), dan M. Kurniawan (Wawan). Mereka mengaku bangga bisa terlibat dalam produksi film ini dan belajar banyak hal baru dalam prosesnya.

Seluruh episode dari seri animasi “Rana Uko” dan dokumenter “Muara Jambi Bertutur” dapat disaksikan di situs web Indonesiana.tv atau melalui jaringan televisi berlangganan IndiHome kanal 200 (HD) dan 916 (SD).