Badan Bahasa Giatkan Pemanfaatan UKBI Adaptif Merdeka untuk Tingkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia
Maret 1, 2024 2024-03-01 15:14Badan Bahasa Giatkan Pemanfaatan UKBI Adaptif Merdeka untuk Tingkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia
Badan Bahasa Giatkan Pemanfaatan UKBI Adaptif Merdeka untuk Tingkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia
(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Komitmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam memajukan kebahasaan dan kesastraan terus diwujudkan melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa). Salah satu langkah terbaru adalah intensifikasi pemanfaatan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka melalui program Diseminasi Nasional Kemahiran Berbahasa Indonesia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, memberikan apresiasi kepada Badan Bahasa atas upaya memperkokoh posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
“UKBI adaptif Merdeka adalah salah satu terobosan yang kami banggakan. Sejak peluncurannya pada tahun 2021, program ini telah menjadi layanan uji kemahiran berbahasa Indonesia yang profesional bagi penutur bahasa Indonesia,” ungkapnya dalam acara Diseminasi Nasional Kemahiran Berbahasa Indonesia di Jakarta, Kamis (29/02/2024).
Kemendikbudristek merancang UKBI Adaptif Merdeka dengan mempertimbangkan perkembangan teori uji bahasa yang menuntut tingkat keandalan yang tinggi. Platform ini dikembangkan dengan memprioritaskan keramahan pengguna, memungkinkan penggunaan oleh penutur asli maupun asing, baik di dalam maupun di luar negeri.
Mendikbudristek menegaskan bahwa berkat kemajuan ini, jumlah peserta UKBI terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini, lebih dari 600.000 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk pelajar, mahasiswa, pejabat, dan warga negara asing, telah mengikuti UKBI.
Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan UKBI, Nadiem Makarim mendorong agar program ini digunakan secara lebih luas di masyarakat. Menurutnya, UKBI harus setara dengan tes kemahiran bahasa lain yang populer di dunia, dan semua penutur bahasa Indonesia diundang untuk memanfaatkannya guna meningkatkan kemahiran berbahasa.
Di sisi lain, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Abdul Khak, menyampaikan harapannya agar masyarakat dapat lebih mengenal dan merasakan manfaat UKBI. Dengan meningkatnya minat, ia optimis bahwa UKBI akan terus berkembang baik dari segi soal, teknologi, maupun layanan.
Selain itu, dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kemahiran berbahasa Indonesia, Badan Bahasa juga meluncurkan buku “Peta Kemahiran Berbahasa Indonesia Tahun 2023”. Buku tersebut memberikan informasi detail tentang kemahiran berbahasa di setiap provinsi, termasuk jumlah peserta uji, karakteristik profesi peserta uji, serta hasil evaluasi kemahiran membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara.
Dalam laporan terakhir, Ketua Tim Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional UKBI, Elvi Suzanti, mengungkapkan bahwa acara Diseminasi Nasional UKBI dihadiri oleh 1.000 peserta daring dan 60 peserta luring, yang merupakan pemangku kepentingan terkait pelaksanaan UKBI Adaptif Merdeka di seluruh Indonesia. Harapannya, kegiatan ini akan mendorong pemanfaatan UKBI yang lebih luas, memperkuat kedudukan bahasa Indonesia secara nasional, dan meningkatkan martabatnya di dunia internasional.
Di akhir acara, Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, menekankan pentingnya kemahiran berbahasa dalam berbagai konteks komunikasi. Dia juga menegaskan bahwa alat uji kemahiran berbahasa haruslah valid, sahih, dan praktis, serta dapat memberikan manfaat kepada berbagai lapisan masyarakat, termasuk kaum difabel.