Dalam Keterbatasan, Mendikbud Pimpin Langsung Upacara Hari Guru Nasional 2020
November 28, 2020 2020-11-28 6:24Dalam Keterbatasan, Mendikbud Pimpin Langsung Upacara Hari Guru Nasional 2020
Jakarta, (Itjen Kemdikbud) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mempimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional 2020. Upacara ini berlangsung secara minimalis dan terbatas di halaman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020).
Upacara ini dihadiri mantan Mendikbud 1993-1998 Wardiman Djoyonegoro dan pejabat di lingkungan Kemdikbud lainnya. Adapun Wakil Mendikbud periode sebelumnya yang juga turut hadir secara virtual, di antaranya Dr. Prof Safli Jalal. Ph.D (Wamendikbud 2010-2011), Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim (Wamendik 2011-2014), dan Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D (Wamenbud 2011-2014).
Mendikbud dalam sambutannya menyampaikan, bahwa situasi pendidikan di seluruh dunia saat ini sedang terkena dampak langsung pandemi Covid-19. Namun demikian, situasi tersebut harus dijadikan momen kebangkitan dan perjuangan demi keberlanjutan pembelajaran.
“Sebagai manusia biasa, situasi sulit ini kadang kala membuat kita merasa tidak nyaman dan berdaya. Ada pilihan untuk menyerah, ada opsi untuk mengeluh. Namun kita memilih terus bangkit dan berjuang. Itu karena keyakinan bahwa kita tetap bisa mengupayakan keberlanjutan pembelajaran bagi murid-murid yang kita cintai walau dengan keterbatasan,” ungkapnya.
Mendikbud pun percaya bahwa selalu ada hikmah di balik peristiwa yang terjadi saat ini. Pandemi Covid-19 menurutnya telah membuat banyak pemangku kepentingan pendidikan saling bahu-membahu dan bergotong royong untuk mengatasi kompleksitasi dampak pandemi tersebut.
Bahkan apresiasi penuh juga diberikan oleh Mendikbud kepada guru, tenaga pendidik, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan pendidikan yang dinilai telah menciptakan perubahan sekaligus memberikan inovasi yang sangat luar biasa.
“Saya terharu mendengar cerita-cerita hebat, dedikasi, dan kesungguhan bapak ibu guru untuk bergerak mencari solusi agar proses belajar anak-anak Indonesia tidak berhenti. Ada guru yang melakukan pembelajaran daring, ada yang membuat kelompok kecil, ada yang membuat jadwal bergilir, bahkan ada yang datang ke rumah siswa dan berdiskusi dengan orang tua untuk membantu proses belajar,” ungkap nadiem di depan peserta upacara.
Hal itu, kata Mendikbud, menjadi bukti bahwa tenaga pendidik adalah pewaris para pejuang yang tidak ingin kalah dengan keadaan.
Di sisi lain dalam sambutannya ini, Mendikbud juga membahas tentang komitmen Kemdikbud dalam memperjuangkan hak para pendidik melalui kebijakan-kebijakan yang telah dirancang.
“Kami Kemdikbud dari awal bersungguh-sungguh dan berkomitmen untuk memperjuangkan hak para pendidik melalui rekrutmen guru ASN, pengembangan pendidikan, peningkatan profesionalisme, dan peningkatan kesejahteraan guru,” imbuhnya.
Selain itu, Mendikbud menambahkan di tahun 2021 Kemdikbud juga berkomitmen untuk memperjuangkan guru-guru honorer melalui seleksi guru ASN PPK. Maka dari itu, ia pun meminta doa restu kepada masyarakat untuk memperjuangkan hak para pendidik tersebut. “Kami memohon doa Bapak dan Ibu agar langkah kami memperjuangkan hak para pendidik dapat berjalan baik dan lancar,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Mendikbud juga tak lupa mengucapkan terima kasihnya kepada tenaga pendidik yang telah berjuang untuk keberlanjutan pembelajaran anak Indonesia.
“Terima kasih saya yang tak terhingga bagi Bapak dan Ibu guru yang telah mengorbankan waktu, tenaga, bahkan bagian dari hidupnya sendiri demi murid-murid tercinta. Sekali lagi terima kasih telah menjadi pelukis masa depan peradaban Indoensia. Selamat hari guru 2020, teruslah bangkitkan semangat dan bersatu untuk anak-anak Indonesia,” tutupnya dalam sambutan.