Di BERISIK Semarang, Itjen Kemendikbudristek Bicara Pentingnya Integritas
November 23, 2022 2022-11-23 18:13Di BERISIK Semarang, Itjen Kemendikbudristek Bicara Pentingnya Integritas
Penulis: Afiandari Nur A, Romanti(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar acara BERISIK (Berbincang Asik soal Integritas) di Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (18/11).

Dalam materi pengantar yang disampaikan, Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbudristek Chatarina Muliana Girsang menekankan pentingnya penanaman nilai integritas dan antikorupsi di dalam diri manusia. Nilai-nilai tersebut meliputi sikap jujur, peduli, disiplin, dan malu melanggar aturan.
“Itu harus ada di diri kita, sehingga nanti ketika kalian siap masuk ke dalam masyarakat untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat, kalian memiliki nilai-nilai idealisme ini. Karena sistem kita masih banyak potensi-potensi korup,” ujar Irjen Chatarina.
Menurutnya, integritas adalah berpikir, berkata, berbuat sesuai dengan hati nurani serta nilai-nilai yang baik. “Saya rasa semua agama mengajarkan bahwa itu baik. Bahkan mungkin yang atheis pun tidak melakukan korupsi. Tidak mau menyakiti sesama juga. Jadi artinya secara universal, integritas itu nilai-nilai yang diakui baik,” tambah Irjen Chatarina.
Dalam hal integritas ini, Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Wuryono Prakoso meminta perguruan tinggi untuk mulai berintegritas. “Sejak hari ini, kampus harus bisa menjadi pemotong mata rantai (korupsi) dan integritas harus dibangun,” ucap Wuryono.
Sherly Annavita selaku konten kreator muda atau Youtuber yang turut menjadi narasumber mengaku, teringat dengan sosok pejuang dan aktivis Tan Malaka ketika berbicara tentang idealisme.
“Memang di era dulu, Tan Malaka yang pernah bilang bahwa kekayaan terakhir anak muda adalah idealismenya. Sehingga saat bagian itu—hal-hal kecil seperti speak up, bersuara pun kita tidak berani menunjukkannya, maka hilanglah sudah kekayaan terakhir kita yang pelan tapi pasti itu akan ikut menjadi karakter kita ke depan,” jelas Sherly.
“Entah nanti kita posisinya apa, pada akhirnya tinggal menunggu waktu ketika bibit itu terus kita pelihara dari hal-hal yang paling kecil,” lanjut Sherly.
Adapun mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, Aufa mengatakan dirinya setuju dengan pernyataan para narasumber terkait idealisme yang perlu dimiliki setiap individu, khususnya mahasiswa.
“Menurut saya memang benar idealisme itu penting bagi kami mahasiswa. Kalau nanti sudah keluar kita tidak punya idealisme, ya sudahlah kita bakal jadi orang-orang yang mungkin hanya hanya ikut alur saja,” pungkas Aufa.
BERISIK Semarang dihadiri secara tatap muka oleh 60 mahasiswa dari Perguruan Tinggi di sekitar kota Atlas ini. Selain itu, mahasiswa lain pun bisa hadir secara daring melalui link Zoom yang disediakan panitia. BERISIK selanjutnya akan menghampiri Bandung 25 November dan Jogjakarta 2 Desember mendatang. Nantikan info selanjutnya di Instagram @itjen_kemdikbud.