Berita

Fokus di Pemulihan, Proses Evakuasi Museum Nasional Indonesia Berjalan Baik

Fokus di Pemulihan, Proses Evakuasi Museum Nasional Indonesia Berjalan Baik

Penulis: Romanti
Mendikbudristek saat meninjau proses evakuasi pasca kebaran di Museum Nasional Indonesia. (Foto: Kemendikbudristek).

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Proses evakuasi koleksi benda bersejarah di Museum Nasional Indonesia (MNI) pasca dilanda kebakaran berjalan dengan baik sejak Senin (18/9/2023), hingga saat ini. Tim Pengelolaan Koleksi dan Tim Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang tergabung dalam Tim Khusus Penanganan MNI telah melakukan inventarisasi dan pendataan koleksi yang terkena dampak. Puluhan benda bersejarah telah berhasil dievakuasi dan dianalisis tingkat kerusakannya.

Menurut Ahmad Mahendra, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB), saat ini mereka sedang dalam proses mengidentifikasi, menganalisis tingkat kerusakan, membersihkan, dan melakukan langkah-langkah awal konservasi. Beberapa koleksi dari Galeri Perunggu yang terdampak masih dalam kondisi cukup baik dan telah diidentifikasi.

“Secara keseluruhan, total koleksi dan benda bersejarah yang disimpan di Museum Nasional Indonesia sendiri sebanyak 194.000 koleksi. Terdapat 817 koleksi yang berada dan dipamerkan pada enam ruangan yang terdampak. Koleksi dan benda bersejarah tersebut merupakan koleksi berbahan perunggu, keramik, terakota, dan kayu serta koleksi miniatur dan replika benda prasejarah yang ditemukan dalam kondisi utuh maupun rusak ringan sampai berat,” ujar Mahendra.

Hampir 100 orang dikerahkan oleh tim MNI bekerjasama dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) telah berhasil menyelamatkan sejumlah besar artefak berharga dan sejarah yang ada di dalam Gedung A.

“Sesuai arahan Mas Menteri, kejadian ini menjadi momentum bagi kami untuk melakukan perubahan di MNI agar menjadi jauh lebih baik dan menuju standar permuseuman dunia,” lanjut Mahendra.

Tim Khusus Penanganan MNI berencana untuk bekerja sama dengan berbagai ahli, termasuk konservator, arkeolog, antropolog, budayawan, sejarawan, kurator, dan akademisi, untuk merencanakan pemulihan MNI ke depan. Fokus utama kerja sama ini adalah untuk meningkatkan sistem keamanan dan perlindungan koleksi benda bersejarah di seluruh museum dan cagar budaya di Indonesia.

Tim khusus juga telah menjalin kontak dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah Prancis yang memiliki pengalaman dalam pemulihan pasca-kebakaran Notre-Dame di Paris pada tahun 2019. Mereka juga berkomunikasi dengan pemerintah Belanda terkait berbagai aspek pemulihan, terutama terkait pembangunan gedung cagar budaya dan manajemen koleksi.