Gerakan Merdeka Belajar Dukung Kemandirian Produk Dalam Negeri Melalui Business Matching
Maret 6, 2024 2024-03-06 12:44Gerakan Merdeka Belajar Dukung Kemandirian Produk Dalam Negeri Melalui Business Matching
(Denpasar, Itjen Kemendikbudristek) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) turut berperan dalam memajukan kemandirian produk dalam negeri dengan berpartisipasi dalam penyelenggaraan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024 di The Meru Sanur, Kota Denpasar, Bali. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan berlangsung dari 4 hingga 7 Maret 2024 dengan tema “Kemandirian Produk Dalam Negeri menuju Indonesia Emas”.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menyatakan bahwa kementeriannya telah mendapatkan instruksi khusus dari Presiden melalui Inpres Nomor 2 Tahun 2022 untuk mendukung percepatan penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi. Sebagai tanggapan, Kemendikbudristek memperlihatkan produk inovasi dari berbagai program Merdeka Belajar, seperti Dana Padanan, Kompetisi Kampus Merdeka, dan Hibah Penelitian Dasar dan Terapan, sebagai upaya dalam mendorong kemandirian produk dalam negeri.
“Ini merupakan hasil pelaksanaan program-program Merdeka Belajar yang mendorong munculnya Produk Dalam Negeri sebagai substitusi impor, termasuk berbagai inovasi seperti charging station untuk mobil elektrik, bus listrik merah putih, water quality meter, dan lain-lain,” kata Suharti dalam acara media briefing Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024.
Menurut Suharti, bidang pendidikan membutuhkan pasokan berbagai jenis produk dalam negeri untuk menggantikan produk impor, terutama dalam hal peralatan laboratorium di berbagai disiplin ilmu, terutama di perguruan tinggi. Business Matching ini diharapkan dapat menjadi wadah survei pasar yang komprehensif untuk memastikan kesiapan produk dalam negeri sebagai pengganti produk impor.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Eko S.A. Cahyanto, juga menyatakan dukungannya terhadap penggunaan produk dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk impor. “Hal ini sejalan dengan kebijakan substitusi impor yang digencarkan oleh Kemenperin,” ujarnya.
Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024 merupakan hasil kolaborasi antara Kemendikbudristek, Kemenperin, dan dukungan dari beberapa kementerian lainnya. Acara ini bertujuan untuk memfasilitasi pertemuan antara pemilik anggaran dan perusahaan industri dalam negeri secara langsung. Terdapat lebih dari 182 booth produk dalam negeri yang telah bersertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), mencakup berbagai sektor industri.
Kegiatan utama yang dilaksanakan dalam acara ini meliputi Desk Business Matching, Penganugerahan Penggunaan Produk Dalam Negeri oleh Presiden RI, Pameran Produk Dalam Negeri, Talkshow Akselerasi Sertifikasi TKDN, dan Pojok Konsultasi untuk peserta kegiatan yang membutuhkan penjelasan teknis terkait perencanaan, pengadaan, dan sertifikasi TKDN.