Guru Penggerak Dorong Transformasi Pendidikan di Lampung Melalui Program Merdeka Belajar
Agustus 31, 2024 2024-08-31 11:09Guru Penggerak Dorong Transformasi Pendidikan di Lampung Melalui Program Merdeka Belajar
Guru Penggerak Dorong Transformasi Pendidikan di Lampung Melalui Program Merdeka Belajar
(Lampung, Itjen Kemendikbudristek) – Program Guru Penggerak di Provinsi Lampung telah menjadi pilar utama dalam kesuksesan transformasi pendidikan yang selaras dengan kebijakan Merdeka Belajar. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani, dalam pertemuan dengan 750 Guru Penggerak se-Lampung pada Senin, (26/08/2024).
Kunjungan kerja Dirjen GTK selama dua hari tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa program-program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) berjalan dengan baik di Lampung. Nunuk Suryani mengapresiasi Guru Penggerak yang menjadi ujung tombak perubahan, khususnya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di daerah tersebut.
“Saya bangga dapat bertemu langsung dengan para Guru Penggerak yang telah menjadi pemimpin pembelajaran di Lampung. Terima kasih atas dedikasi Anda dalam memajukan pendidikan,” ungkap Nunuk saat membuka kegiatan pengembangan kompetensi guru di Kabupaten Lampung Utara.
Nunuk juga menekankan komitmen Ditjen GTK untuk terus meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk melalui pengangkatan 315 guru sebagai ASN PPPK di Lampung, serta penempatan 5.742 ASN PPPK dalam kategori 2021-2023. Hal ini merupakan bagian dari upaya Ditjen GTK untuk memperkuat dukungan terhadap Guru Penggerak.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara, Sukatno, menyatakan dukungan penuh terhadap Kurikulum Merdeka. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi para guru agar mereka mampu memajukan sekolah masing-masing melalui program Merdeka Belajar,” ujarnya.
Dalam sesi dialog, Guru Penggerak berbagi pengalaman positif terkait dampak program ini. Seneng, seorang guru honorer yang diangkat menjadi ASN PPPK, menyampaikan bahwa menjadi Guru Penggerak telah mengubah cara pandangnya terhadap pendidikan dan memperkuat hubungannya dengan siswa. “Saya sekarang lebih memahami bahwa anak-anak adalah aset yang harus kita gerakkan, bukan hanya diarahkan,” tuturnya.
Tri Nurul Fajarotun, seorang Guru Penggerak yang kini menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Way Bungur, juga merasakan perubahan besar. Ia mendaftarkan guru-guru di sekolahnya dalam Komunitas Belajar di Platform Merdeka Mengajar (PMM), yang mendorong mereka untuk berbagi praktik baik dan saling menginspirasi demi meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pada hari kedua kunjungan, Nunuk Suryani memantau pelaksanaan Kurikulum Merdeka di SD Negeri 2 Pesawaran dan berdiskusi dengan para guru serta siswa. Guru PPKN, Neni Purnamasari, menekankan pentingnya melanjutkan program Guru Penggerak untuk mencetak generasi pendidik yang lebih kompeten.
Program Guru Penggerak telah berhasil meningkatkan kepercayaan diri para guru dalam memimpin pembelajaran, yang pada gilirannya berdampak positif terhadap kualitas pendidikan. Hal ini terbukti dari survei yang menunjukkan bahwa lulusan Guru Penggerak memiliki kualitas pengajaran yang lebih baik dibandingkan dengan guru lainnya di Indonesia.