Berita

Ibu Negara Ajak Anak-anak Banyuwangi Bermain Permainan Tradisional untuk Tingkatkan Kesehatan Fisik

Ibu Negara Ajak Anak-anak Banyuwangi Bermain Permainan Tradisional untuk Tingkatkan Kesehatan Fisik

Penulis: Romanti

(Banyuwangi, Itjen Kemendikbudristek) –  Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma’ruf Amin bersama Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) bermain bersama ratusan peserta didik dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) melalui berbagai permainan rakyat dan olahraga tradisional. Kegiatan ini dilaksanakan di Banyuwangi, Selasa (25/07/2023). Keikutsertaan dalam permainan tradisional ini merupakan bentuk dukungan Ibu Negara terhadap Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Agustus 2022.

Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Ibu Wury Ma’ruf Amin, bersama anggota OASE KIM melakukan permainan tradisional bersama anak-anak PAUD dan SD di Banyuwangi, Selasa (25/07/2023).

Seperti mengenang masa kecil, Ibu Negara, Ibu Wury Ma’ruf Amin, dan para anggota OASE-KIM bergabung dengan anak-anak dan turut serta bermain dengan gembira di halaman Pendopo Sabha Swagata komplek Rumah Dinas Bupati Banyuwangi. Bersama-sama, mereka bermain permainan tradisional seperti ular naga, patheng dudu, engklek, bola bekel, babalonan sarung, kuartet Banyuwangi, dan melukis layang-layang, serta memberikan semangat kepada peserta lomba egrang batok.

Ketua Bidang 1 OASE KIM, Franka Makarim, menyatakan bahwa OASE KIM bekerja sama dengan Kemendikbudristek untuk mendukung terus menerus Gerakan Sekolah Sehat, termasuk menghidupkan kembali berbagai permainan tradisional guna menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berbudi pekerti. Franka mengungkapkan, “Anak-anak yang sehat secara fisik akan mampu belajar lebih optimal. Oleh karena itu, kami berusaha untuk menghidupkan kembali berbagai olahraga dan permainan tradisional di seluruh daerah.”

Dalam Gerakan Sekolah Sehat, fokus utamanya adalah membiasakan tiga pilar kesehatan di lingkungan sekolah, yaitu kesehatan fisik, gizi, dan imunisasi. Franka menegaskan, “Pembiasaan kesehatan fisik bertujuan untuk meningkatkan kebugaran, koordinasi motorik dan kognitif, serta mengajarkan sikap kerja sama, sportivitas, dan meningkatkan kepercayaan diri anak-anak. Melalui ketiga pilar kesehatan ini, kami berharap dapat membentuk generasi yang sehat, kreatif, cerdas, dan berbudi pekerti.”

Direktur SD, Muhammad Hasbi, menambahkan bahwa tiga fokus kesehatan dalam Gerakan Sekolah Sehat sangat penting untuk diterapkan di kalangan peserta didik. Untuk mencapainya, perlu meningkatkan pemahaman, memberikan teladan, dan melaksanakan pembiasaan melalui kegiatan yang menarik dan menyenangkan, serta kerjasama dari berbagai pihak, termasuk sekolah, orang tua, masyarakat, dan pihak-pihak yang berkepentingan.

Permainan tradisional ini juga diharapkan oleh Muhammad Hasbi untuk melestarikan nilai budaya Indonesia, meningkatkan kebugaran peserta didik, serta meningkatkan karakter bergotong-royong di antara mereka. Dengan bermain permainan tradisional, diharapkan kebiasaan ini akan menjadi bagian dari pendidikan sehingga anak-anak semakin sehat dan bugar. Semangat bermainan permainan tradisional tidak boleh berhenti sampai di sini.

Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesenian di SDN 2 Blimbingan, Sufiantoro, menilai permainan tradisional ini luar biasa karena dapat memperkuat rasa kebersamaan antar sesama dan meningkatkan kesehatan peserta didik.

Salah satu siswa, Dinda Fitri Maharani dari kelas VI SD Negeri Kepatihan, merasa senang dapat bermain dengan Ibu Negara, Ibu Wury Ma’ruf Amin, dan anggota OASE KIM. Dinda menyatakan, “Saya senang bisa bermain dengan Ibu Jokowi. Tadi saya melukis layang-layang, kegiatan ini membuat saya lebih pintar dalam seni dan membuat saya lebih memahami seni melukis dan pewarnaan,” ucap Dinda, yang juga menyukai permainan engklek.

Sebelumnya, Kemendikbudristek bersama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan Festival Permainan Tradisional yang diikuti oleh 1.275 peserta didik dari PAUD dan SD dari 25 kecamatan se-kabupaten Banyuwangi. Festival ini menyajikan berbagai permainan tradisional lokal Banyuwangi dan sejumlah permainan khas nusantara. Selain bermain permainan tradisional, Ibu Negara dan rombongan juga melakukan aksi demo cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bersama 20 peserta didik PAUD. Mereka juga melakukan gerak bersama lagu Sekolah Sehat yang mengandung pesan ajakan untuk hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri.

Selama kunjungan kerja di Kabupaten Banyuwangi, Bidang 1 OASE KIM bersama dengan dukungan dari Kementerian Agama dan Kemendikbudristek, khususnya Direktorat SD, memberikan bantuan donasi buku bacaan berkualitas kepada 26 sekolah dan dua sarana pojok baca di dua sekolah SD di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Donasi buku ini diharapkan akan meningkatkan minat baca anak-anak dan pada akhirnya meningkatkan kemampuan literasi mereka.