Karya Seni Jalan Nusantara Resmi Berkibar di Mabes UNESCO
November 16, 2023 2023-11-16 18:26Karya Seni Jalan Nusantara Resmi Berkibar di Mabes UNESCO
(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Indonesia telah menggelar peresmian Jalan Nusantara, atau the Archipelago Street, di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis, pada Senin (13/11/2023). Acara ini dihadiri oleh sejumlah Duta Besar dan perwakilan negara-negara sahabat, Sekretariat UNESCO, dan delegasi Pusat negara-negara yang menghadiri Konferensi Umum UNESCO ke-42 pada 7 s.d. 22 November 2023.
Jalan Nusantara merupakan area khusus di Markas Besar UNESCO yang ditujukan sebagai ruang pameran bagi 11 benda seni sumbangan Pemerintah Indonesia ke UNESCO. Beberapa di antaranya meliputi replika tengkorak manusia purba, maket Borobudur, maket Prambanan, relief Samudra Raksa, Lukisan Kematian Kumbakarna karya Nyoman Mandra, Garuda Wisnukencana karya Nyoman Nuarta, suvenir perak Borobudur, patung pemain Seruling, dan angklung robot karya Eko Mursito. Selain itu, terdapat peta dan inventaris digital yang memberikan gambaran keseluruhan dari 66 warisan budaya dan alam UNESCO di Indonesia.
Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menekankan bahwa warisan budaya Indonesia mencerminkan nilai-nilai kontemporer yang dilestarikan untuk generasi mendatang.
“Jalan Nusantara mencerminkan sebagian dari keragaman warisan budaya di seluruh kepulauan Indonesia. Indonesia mengundang negara-negara anggota UNESCO untuk mengeksplorasi warisan budaya Indonesia, yang memberikan pemahaman yang mendalam tentang perkembangan signifikansi di masa depan,” ujar Hilmar.
Dalam sambutannya, Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako, Mohamad Oemar, yang juga Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, menegaskan komitmen Indonesia dalam pelestarian dan restorasi benda budaya melalui UNESCO, termasuk melalui Jalan Nusantara.
“Sejarah Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, secara erat terhubung dengan keanekaragaman lingkungan hidup, pertukaran budaya, dan pluralisme agama. Hal ini dapat diamati dari banyaknya situs warisan budaya dan alam yang tersebar di seluruh Nusantara,” jelas Oemar.
Nicholas Jeffrey, Assistant Director-General of UNESCO for Administration and Management, mengapresiasi dukungan Pemerintah Indonesia terhadap upaya pengamanan dan restorasi karya seni. Menurutnya, Indonesia sebagai partner penting bagi UNESCO, terutama dalam bidang kebudayaan, karena memiliki keragaman budaya yang luar biasa.
Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Ismunandar, menyatakan bahwa pameran permanen di UNESCO yang dipersembahkan oleh Indonesia ini adalah yang pertama dalam sejarah UNESCO. Ismunandar menekankan bahwa Indonesia memberikan contoh baik dalam merestorasi dan merawat barang budaya yang disumbangkan ke UNESCO. Jalan Nusantara akan dipamerkan di Markas Besar UNESCO selama setidaknya lima tahun ke depan, menyoroti pentingnya warisan budaya Indonesia tidak hanya pada masa kini tetapi juga di masa mendatang. Selain itu, penataan benda budaya ini sebagai contoh diharapkan dapat diikuti oleh negara-negara anggota UNESCO lainnya.