Berita

Kemendikbudristek Apresiasi Kemah Tari Sasikirana 2023

Kemendikbudristek Apresiasi Kemah Tari Sasikirana 2023

Penulis: Romanti
Salah satu tarian dalam Kemah Tari Sasikirana 2023 (Foto: Sasikirana).

(Majalengka, Itjen Kemendikbudristek) – Sasikirana KoreoLAB & Dance Camp bersama Jatiwangi Art Factory dan Yayasan Seni Tari Indonesia baru-baru ini menyelenggarakan Kemah Tari Sasikirana 2023 dengan tema “Tubuh dan Tanah” di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada 12 hingga 18 November 2023.

Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), memberikan dukungan penuh untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh tiga komunitas tari di Indonesia ini.

Kemah Tari Sasikirana 2023 merupakan program pelatihan intensif seni tari yang bertujuan meningkatkan kapasitas diri dan wawasan artistik, membangun jejaring seniman tari kontemporer muda, meningkatkan produksi pengetahuan tari, serta membuka akses penguatan ekosistem seni tari kontemporer secara merata.

Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, menyatakan bahwa kontribusi besar seni tari dan para pegiat seni sangat penting dalam pemajuan kebudayaan yang saat ini sedang dijalankan oleh pemerintah.

“Seni tari mampu merepresentasikan keberagaman kebudayaan Indonesia yang menjadi kekayaan dan kebanggaan kita. Melalui seni tari, nilai-nilai kebudayaan kita dapat tersebarluaskan ke masyarakat,” ujar Mahendra.

Dia menambahkan bahwa seni tari telah menjadi sarana penghubung dalam perkembangan kehidupan sosial masyarakat, menciptakan kesatuan dalam masyarakat yang pluralistik seperti Indonesia.

Mahendra menegaskan komitmen Kemendikbudristek untuk terus bersinergi dan memberikan dukungan kepada pelaku seni tari di Indonesia agar mereka dapat terus mengembangkan gagasannya dan turut memperkuat ekosistem seni tari dan pemajuan kebudayaan.

Kemah Tari Sasikirana 2023 di Majalengka diselenggarakan di empat titik lokasi, termasuk Jatiwangi Art Factory, Pabrik Genting Super Fajar, Tanah Segitiga Kampung Wates Jatiwangi, dan Posyandu Terraccota.

Selama sepekan kegiatan ini, terdapat serangkaian kegiatan seperti latihan olah tubuh, diskusi dan latihan koreografi, kuliah khusus bersama pakar seni tari, riset kebudayaan Kabupaten Majalengka, dan presentasi lokakarya.

Kemah Tari Sasikirana 2023 melibatkan 21 penari terpilih dari seluruh Indonesia, tiga koreografer kontemporer, dan empat seniman sebagai mentor. Dua koreografer kontemporer, Hartati dan Rianto, yang mendapatkan Anugerah Kebudayaan Indonesia tahun ini untuk bidang Pelopor dan Pembaru Seni Tari Indonesia, juga turut serta dalam kegiatan ini.

Ahmad Mahendra mengucapkan selamat kepada semua peserta dan berharap melalui kegiatan ini, dapat terbentuk talenta-talenta tari Indonesia yang mampu menghasilkan karya terbaik, yang pada akhirnya akan semakin memperkaya kebudayaan nasional.