Berita

Kemendikbudristek dan Mitra Pembangunan Perkuat Kolaborasi untuk Pemulihan Pembelajaran Pasca Pandemi

Kemendikbudristek dan Mitra Pembangunan Perkuat Kolaborasi untuk Pemulihan Pembelajaran Pasca Pandemi

Penulis: Romanti

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan delapan mitra pembangunan dalam upaya memulihkan pembelajaran melalui penguatan literasi dan numerasi. Penandatanganan perjanjian ini berlangsung di Hotel Pullman, Jakarta, pada Jumat (30/08/2024), dengan tujuan utama meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi di berbagai jenjang pendidikan di Indonesia.

PKS ini akan menjadi pedoman dalam upaya pemulihan pembelajaran melalui penguatan literasi dan numerasi di satuan pendidikan sasaran intervensi. (Foto: Kemendikbudristek).

Delapan mitra pembangunan yang terlibat dalam perjanjian kerja sama ini terdiri dari beragam sektor, termasuk PT. Cahaya Inspira Adiwangsa, PT. Teman Satu Skolla, Wahana Visi Indonesia, Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Cokroaminoto Palopo, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Teuku Umar. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, swasta, filantropi, dan organisasi nirlaba yang berperan penting dalam mendukung program pemulihan pembelajaran, seperti Perpustakaan Nasional RI, PT Gramedia, dan Forum Taman Bacaan Masyarakat.

Muhammad Hasbi, Supervisor PDM-10 (Pemulihan Pembelajaran), menyatakan bahwa perjanjian kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mendukung berbagai intervensi pemulihan pembelajaran yang telah dirancang oleh Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen. “Kami sadar bahwa peningkatan kompetensi literasi dan numerasi tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung pemulihan dan peningkatan kualitas pembelajaran,” jelas Hasbi.

Dalam upaya pemulihan pembelajaran pasca pandemi, Kemendikbudristek telah mengimplementasikan beberapa program intervensi seperti advokasi pemulihan pembelajaran, penguatan kapasitas pemerintah daerah, pendampingan Kampus Mengajar, serta program literasi dan numerasi. Penandatanganan perjanjian ini memperkuat komitmen bersama antara pemerintah dan mitra pembangunan untuk memastikan intervensi yang lebih efektif di satuan-satuan pendidikan yang membutuhkan.

Direktur Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Iwan Syahril, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat pemulihan pembelajaran di Indonesia. “Upaya pemulihan pembelajaran pasca pandemi ini bukanlah tugas instan, tetapi membutuhkan upaya berkelanjutan dengan pendekatan yang holistik untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” ujar Iwan. Ia juga menggarisbawahi pentingnya gotong royong antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan ekosistem pendidikan yang kuat dan inklusif.

Program Pemulihan Pembelajaran ini didasarkan pada hasil Asesmen Nasional 2023 yang menunjukkan bahwa sekitar 86.000 satuan pendidikan masih memerlukan intervensi untuk meningkatkan literasi dan numerasi. Oleh karena itu, Kemendikbudristek dan para mitra berfokus pada upaya jangka panjang dan berkelanjutan untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan pendidikan berkualitas.

Dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama ini, diharapkan kolaborasi antara Kemendikbudristek dan mitra pembangunan dapat lebih memperkuat program pemulihan pembelajaran dan memperluas dampaknya ke lebih banyak satuan pendidikan di seluruh Indonesia. “Kami berharap komitmen ini dapat menjadi inspirasi bagi mitra-mitra lainnya untuk bergabung dalam upaya bersama meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” tutup Iwan.