Kemendikbudristek Pimpin Regional Consultation on Culture and Arts Education Untuk Asia Pasifik
Februari 16, 2023 2023-02-16 15:41Kemendikbudristek Pimpin Regional Consultation on Culture and Arts Education Untuk Asia Pasifik
Kemendikbudristek Pimpin Regional Consultation on Culture and Arts Education Untuk Asia Pasifik
Penulis: Romanti
(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Pertemuan Regional Consultation on Culture and Arts Education untuk Asia Pasifik resmi digelar secara daring pada 13 hingga 14 Februari 2023. Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bertindak sebagai pemimpin pertemuan yang dilaksanakan atas kerja sama dengan UNESCO Regional Science Bureau for Asia and the Pacific.
Pertemuan ini merupakan salah satu rangkaian dari gagasan UNESCO untuk pembahasan Kerangka Pendidikan Seni dan Budaya (Framework for Culture and Arts Education). Kerangka ini menjadi landasan bagi pengembangan program dan kebijakan terkait edukasi seni dan budaya.
Bertindak sebagai pimpinan sidang, Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid menyampaikan beberapa topik pembahasan diskusi, antara lain: evaluasi dampak kualitatif dan kuantitatif pada pendidikan seni dan budaya di kawasan Asia Pasifik; identifikasi masalah, tantangan, dan peluang yang spesifik dengan konteks di kawasan Asia Pasifik; dan prioritas dalam pengembangan program dan kebijakan di bidang kebudayaan pada masa mendatang.
Hilmar menjelaskan hasil pertemuan akan dibawa pada event dunia UNESCO. “Hasil dari pertemuan-pertemuan di seluruh kawasan yang berupa rekomendasi ini kemudian akan didiskusikan pada World Conference on Culture and Arts Education yang akan diselenggarakan oleh UNESCO pada bulan Desember 2023 di Uni Emirat Arab,” ujar Hilmar.
Dalam kegiatan ini Dirjen Hilmar didampingi oleh Peng Feng dari Republik Rakyat Tiongkok selaku wakil pimpinan sidang, dan Sabina Akzharova dari Kazakhstan sebagai Rapporteur. Selain itu, hadir pula sebanyak 93 orang ahli dari 26 negara Asia Pasifik, empat institusi/pusat kategori II, dua lembaga swadaya masyarakat yakni Asia-Pacific Cultural Centre for UNESCO (ACCU) dan National Crafts Council of Bangladesh, serta tiga organisasi internasional yaitu ASEAN, Secretariat of the Pacific Community (SPC), dan Southeast Asian Regional Centre for Archaeology and Fine Arts (SEAMEO-SPAFA).
Sementara itu, dua puluh enam negara Asia Pasifik yang hadir pada pertemuan daring ini adalah Bangladesh, Kepulauan Cook, Kamboja, Fiji, Indonesia, Jepang, Kazakhstan, Laos, Malaysia, Federasi Micronesia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Niue, Pakistan, Papua Nugini, Republik Rakyat Tiongkok, Filipina, Republik Korea, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Tonga, Vanuatu, dan Vietnam.