Berita

Kolaborasi Dan Sinergi Dukung Vokasi Memperkuat Indonesia

Kolaborasi Dan Sinergi Dukung Vokasi Memperkuat Indonesia

Penulis: Romanti
Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam acara Unite for Education (UFE) Sustainability Forum ke-12 “The Future of Vocational Education and Inclusivity”, di Jakarta, Selasa (07/03/2023). (Foto: Kemendikbudristek).

Jakarta, (Itjen Kemendikbudristek) – Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Dengan dikeluarkannya peraturan ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyambutnya dengan mengusahakan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan pendidikan vokasi.

 

Mendikbudristek menyampaikan saat  membuka acara Unite for Education (UFE) Sustainability Forum ke-12 “The Future of Vocational Education and Inclusivity”,  “Revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi merupakan upaya dalam rangka pembenahan pendidikan vokasi yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi,” ujarnya di Jakarta, Selasa (07/03/2023).

 

Menteri Nadiem melanjutkan, melalui Merdeka Belajar Kemendikbudristek terus berupaya mendorong penguatan kelembagaan satuan pendidikan vokasi. Dua bukti nyata akan hal itu  yakni eksistensi SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi.

 

Berbagai terobosan Merdeka Belajar pada pendidikan vokasi bertujuan untuk menjembatani lulusan pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia industri. Berbagai bentuk kolaborasi antara pendidikan vokasi dengan dunia industri juga semakin lama semakin erat. Hal tersebut terlihat antara lain dengan meningkatnya partisipasi Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) pada program-program vokasi yang diluncurkan Kemendikbudristek.

 

“Dari survei yang kami lakukan kepada 708 industri mitra pendidikan vokasi, tingkat kepuasan mitra industri pada pendidikan vokasi saat ini mencapai skor 3,46 dari skala 4,” ujar Menteri Nadiem.

 

Selain itu, setidaknya sepertiga  dari jumlah siswa SMK di seluruh Indonesia telah merasakan manfaat dari program SMK Pusat Keunggulan. Sebanyak 373 SMK dari sekitar 1.400 SMK Pusat Keunggulan ini juga telah mulai mengimplementasikan Skema Pemadanan Dukungan yang melibatkan 349 industri mitra.

 

Dalam dua tahun terakhir, keterlibatan industri pada program dana padanan (matching fund) di perguruan tinggi vokasi juga mengalami peningkatan. “Pada tahun 2021, jumlah total dana kolaborasi yang direkomendasikan adalah senilai Rp 65 miliar. Kemudian pada tahun 2022 nilai tersebut meningkat menjadi Rp 133 miliar,” tutur Mendikbudristek.

 

Transformasi pendidikan vokasi dimaksudkan untuk menciptakan ekosistem pendidikan vokasi yang kolaboratif dan berkelanjutan sehingga menghadirkan sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dan kreatif dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. SDM unggul inilah yang kemudian akan memberikan kontribusi besar pada Indonesia, sehingga dapat memperkuat negara ini.