Unicamp Preloader
Berita

Konser ‘Slendhang Biru, Tak Pernah Usai’, Apresiasi Karya Ki Nartosabdho sekaligus Lestarikan Gending Karawitan Jawa

Konser ‘Slendhang Biru, Tak Pernah Usai’, Apresiasi Karya Ki Nartosabdho sekaligus Lestarikan Gending Karawitan Jawa

Penulis: Romanti
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim beserta jajaran pejabat Eselon I Kemendikbudristek dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI, di Jakarta, Kamis (07/09/2023). (Foto: Kemendikbudristek).

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (Dit. PMM) yang berada di bawah naungan Direktorah Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan komposer Gondrong Gunarto menggelar konser “Sléndhang Biru Tak Pernah Usai”  di Benteng Pendhem Van Den Bosch, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Sabtu (09/09/2023). Konser ini tidak hanya untuk mengenang dan menghidupkan kembali karya-karya Ki Nartosabdho, tetapi juga bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan gending-gending Karawitan Jawa yang luhur dalam masyarakat yang lebih luas dan berbagai generasi agar bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik, dan Media dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, menyatakan bahwa konser ini menjadi wadah yang baik untuk menghadirkan kembali karya-karya seniman terdahulu seperti Ki Nartosabdho. “Konser ini juga menunjukkan bagaimana generasi saat ini berupaya untuk menjaga dan merawat warisan seni, terutama dalam bidang musik, dengan aransemen baru yang sesuai dengan gaya dan tren saat ini, seperti yang dilakukan oleh Gondrong Gunarto,” Ujarnya. Ia juga menyampaikan bahwa Kemendikbudristek berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya seperti ini dalam menjaga keberlanjutan seni dan budaya Indonesia.

Gondrong Gunarto, komposer gamelan yang menggabungkan musik gamelan klasik dengan elemen musik pop modern, menjelaskan bahwa ia berusaha untuk memberikan sesuatu yang segar kepada generasi muda Indonesia. Konser ini menghadirkan gendhing-gendhing karya Ki Nartosabdho dalam suasana musik kontemporer yang menghibur.

Pertunjukan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap Ki Nartosabdho dan juga upaya untuk mendekatkan gending-gending karawitan kepada pendengar dari generasi muda. Gondrong Gunarto merasa bahwa karyanya, ‘Slendang Biru Tak Pernah Usai,’ menggabungkan elemen musikal yang relevan dengan zaman sekarang sehingga bisa diterima oleh generasi muda.

Kesuksesan Gondrong Gunarto dalam membaca ulang karya-karya Ki Nartsabdho dalam konser sebelumnya di YouTube Budaya Saya pada Mei 2022 mendorong ide untuk mengadakan pertunjukan luring dengan skala yang lebih besar. Pertunjukan tersebut melibatkan berbagai disiplin seni, termasuk musik (orkestra dan gamelan) dan media baru.

Selain itu, dalam konser ini, Kemendikbudristek dan Gondrong Gunarto juga mengajak beberapa artis muda, seperti Kunto Aji, Fanny Soegi, dan Imoeng Mulyadi (Tresnawara Chamber Orchesthra), untuk bersama-sama menghormati Ki Nartosabdho melalui karya-karyanya dan mengenali keindahan Seni Karawitan Indonesia melalui penggabungan musik dan multimedia.

Sepuluh lagu terbaik Ki Nartosabdho yang menjadi bagian dari konser ‘Sléndhang Biru Tak Pernah Usai’ adalah Lesung Jumengglung, Mawar Kuning, Ibu Pertiwi, Iki Saputanganmu, Adja Dipleroki, Slèndang Biru, Santi Mulya, Sarung Jagung, Adja Lamis, dan Dara Muluk. Lokasi Benteng Pendhem Van Den Bosch dipilih karena tempat tersebut memiliki nilai sejarah penting bagi Kota Ngawi dan akan segera menjadi cagar budaya yang istimewa bagi Kota Ngawi.