Berita

Kurikulum Merdeka: Menyongsong Era Pendidikan yang Lebih Berkualitas

Kurikulum Merdeka: Menyongsong Era Pendidikan yang Lebih Berkualitas

Penulis: Romanti
Mendikbudristek dalam sambutannya di peluncuran Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 pada Rabu, (27/03/2024). (Foto: Kemendikbudristek).

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah melangkah maju dalam mewujudkan visi pendidikan yang lebih berkualitas di Indonesia dengan menerbitkan peraturan menteri yang menegaskan implementasi Kurikulum Merdeka secara nasional. Peraturan tersebut adalah Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.

Dalam sambutannya di Jakarta pada hari Rabu (27/03/2024) Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, mengungkapkan harapannya bahwa peraturan baru ini akan memberikan kejelasan arah kebijakan kurikulum kepada semua pihak terkait, terutama para pendidik dan kepala sekolah. “Semoga Permendikbudristek ini memberi kepastian arah kebijakan tentang kurikulum dan pembelajaran bagi seluruh masyarakat, khususnya para pendidik, kepala satuan pendidikan, dan dinas pendidikan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kurikulum Merdeka telah dikenal luas di berbagai satuan pendidikan di Indonesia sejak diperkenalkan pada tahun 2020. Saat ini, lebih dari 300 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia telah mulai menerapkan konsep Kurikulum Merdeka. Nadiem Makarim menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pengembangan dan evaluasi Kurikulum Merdeka selama ini.

Kurikulum Merdeka: Transformasi Pendidikan untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Kebijakan kurikulum baru ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memudahkan para pendidik dalam menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan dan perkembangan belajar murid. Dengan memberikan lebih banyak fleksibilitas, Kurikulum Merdeka tidak hanya membantu mengurangi beban guru dalam menyelesaikan materi, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk lebih fokus pada proses belajar siswa.

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo, menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka memberikan afirmasi bagi para guru yang telah lama menerapkan praktik pembelajaran yang berorientasi pada murid. “Kurikulum yang baik tidak memaksa guru untuk ‘kejar tayang materi’, melainkan mendorong guru untuk lebih memperhatikan kemajuan belajar muridnya,” katanya.

Selain itu, struktur yang lebih fleksibel dalam Kurikulum Merdeka memungkinkan setiap sekolah untuk menyesuaikan kurikulum sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan lokal mereka. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pendidikan antar daerah.

Menghadapi Tantangan Bersama

Dalam upaya mewujudkan visi Kurikulum Merdeka secara maksimal, Kemendikbudristek mendorong semua pemangku kepentingan, termasuk guru, kepala sekolah, pemerintah daerah, dan orang tua, untuk terlibat aktif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Modul-modul pelatihan di Platform Merdeka Mengajar (PMM) serta berbagai sumber belajar yang tersedia dapat membantu guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang lebih efektif.

Masyarakat dapat mengakses informasi lebih lanjut mengenai Kurikulum Merdeka melalui berbagai saluran yang disediakan oleh Kemendikbudristek, seperti laman resmi, media sosial, dan pusat layanan bantuan. Dengan sinergi semua pihak, diharapkan implementasi Kurikulum Merdeka dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan yang berkualitas.