Mengapa Calistung Seharusnya Tidak Diwajibkan Untuk Mendaftar SD?
November 8, 2023 2023-11-08 15:49Mengapa Calistung Seharusnya Tidak Diwajibkan Untuk Mendaftar SD?
Penulis: RomantiPendidikan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan setiap anak, dan pendidikan usia dini di Indonesia telah mengalami perubahan signifikan dengan diperkenalkannya Gerakan Transisi PAUD ke Sekolah Dasar (SD) yang Menyenangkan sebagai Merdeka Belajar Episode ke-24. Gerakan ini telah memunculkan perubahan yang positif, salah satunya adalah penghapusan tes calistung sebagai syarat mendaftar SD. Hal ini merupakan langkah yang patut diapresiasi, dan dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi mengapa calistung seharusnya tidak diwajibkan untuk mendaftar SD.
Miskonsepsi tentang Calistung
Pertama-tama, kita perlu memahami miskonsepsi yang terkait dengan calistung. Calistung adalah singkatan dari baca, tulis, dan hitung, yang biasanya dianggap sebagai indikator utama keberhasilan belajar anak-anak. Namun, miskonsepsi ini mempersempit pemahaman akan kemampuan belajar anak-anak. Calistung dianggap sebagai satu-satunya tolok ukur keberhasilan, dan anak-anak diuji berdasarkan aspek-aspek ini. Padahal, belajar pada usia dini seharusnya lebih komprehensif dan menyenangkan.
Menghilangkan Beban pada Anak
Penghapusan tes calistung dari proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tingkat SD merupakan langkah penting untuk menghilangkan beban pada anak-anak. Tes tersebut dapat menciptakan stres dan kecemasan pada anak-anak yang seharusnya tengah menikmati masa pertumbuhan dan belajar dengan gembira. Dengan penghapusan calistung, anak-anak dapat lebih fokus pada pembelajaran yang menyenangkan dan pengembangan kemampuan mereka secara keseluruhan.
Fokus pada Kemampuan Fondasi Anak
Salah satu tujuan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan adalah memfokuskan pada pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak. Ini mencakup aspek-aspek seperti kreativitas, kemampuan berpikir, sosial, dan emosional. Dengan menghilangkan calistung, guru dan siswa dapat lebih leluasa dalam mengeksplorasi beragam metode pembelajaran yang lebih mendalam dan relevan dengan kebutuhan anak-anak. Hal ini menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna.
Peran Penting Bunda PAUD
Bunda PAUD, yaitu tokoh perempuan pilihan dari masing-masing provinsi yang memberi perhatian besar pada perkembangan anak usia dini, memainkan peran penting dalam mendukung perubahan ini. Mereka secara aktif melakukan sosialisasi, advokasi, dan pendampingan selama masa PPDB dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Bunda PAUD berperan sebagai agen perubahan yang membantu masyarakat dan orang tua memahami pentingnya penghapusan tes calistung. Mereka membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendukung perkembangan anak-anak.
Pendampingan yang Bermakna
Dengan fokus pada kemampuan fondasi anak, pendidikan anak usia dini menjadi lebih bermakna. Guru PAUD dan guru SD dapat bekerja sama dalam membangun pemahaman bersama tentang pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak-anak. Forum Komunikasi PAUD-SD menjadi wadah penting untuk kolaborasi dan pertukaran ide.
Harapan untuk Pendidikan Berkualitas
Melalui upaya Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, kita dapat berharap terwujudnya pendidikan yang lebih berkualitas untuk anak-anak Indonesia. Penghapusan tes calistung adalah langkah awal dalam mengubah paradigma pendidikan, dan peran Bunda PAUD, serta dukungan dari Kemendikbudristek, merupakan kunci dalam mewujudkannya. Pendekatan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan berfokus pada kemampuan fondasi anak adalah investasi berharga untuk masa depan generasi muda Indonesia. Semoga perubahan ini akan membawa dampak positif dalam memberikan pendidikan yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi anak-anak kita.