Mengenang Kebesaran Majapahit dalam “Gaung Sakala Bhumi”
November 6, 2023 2023-11-06 19:55Mengenang Kebesaran Majapahit dalam “Gaung Sakala Bhumi”
Penulis: Romanti(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Kerajaan Majapahit, yang pernah memerintah wilayah yang sekarang menjadi Indonesia, adalah salah satu peradaban terbesar dalam sejarah Nusantara. Kekayaan budaya, keajaiban arsitektur, dan prestasi sejarahnya masih menginspirasi masyarakat Indonesia dan dunia hingga saat ini. Untuk merayakan 730 tahun hari lahir Majapahit dan memperingati kebesaran kerajaan ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur mengadakan acara “Gaung Sakala Bhumi Majapahit.”

Peringatan ini memiliki makna mendalam, karena bertepatan dengan penobatan Raden Wijaya sebagai raja pertama Majapahit. Dalam acara ini, kita tidak hanya merayakan kejayaan kerajaan masa lalu, tetapi juga mempromosikan upaya merawat dan melestarikan warisan budaya Majapahit untuk generasi mendatang.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Fitra Arda, menekankan bahwa “Gaung Sakala Bhumi Majapahit” bukan hanya sebuah perayaan sejarah, tetapi juga sebuah memoar dan sumber pendidikan. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk lebih memahami kekayaan budaya dan sejarah yang ditinggalkan oleh Kerajaan Majapahit. Keberadaan Majapahit menjadi pengingat bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa.
“Saya mengapresiasi kegiatan Gaung Sakala Bhumi Majapahit yang menjadi pengingat bahwa Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang besar dan megah di Nusantara saat itu,” jelas Fitra di Jakarta, Jumat, (03/11/2023).
Selain sebagai perayaan, “Gaung Sakala Bhumi Majapahit” juga mengajak masyarakat, khususnya di Jawa Timur, untuk ikut berperan dalam merawat dan melestarikan peninggalan Kerajaan Majapahit. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama. Dalam konteks ini, menjaga situs bersejarah, mendukung inisiatif pelestarian budaya, dan menghormati warisan leluhur menjadi suatu tugas penting.
“Melalui kegiatan ini, saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan kesadaran dalam menghargai warisan budaya Indonesia, salah satunya dengan melestarikan peninggalan Kerajaan Majapahit. Dengan begitu, maka kita telah bergotong royong dalam pemajuan kebudayaan Indonesia,” Imbau Fitra.
Tema peringatan tahun ini, “Merawat Peradaban Majapahit,” mencerminkan komitmen untuk menjaga eksistensi serta mengembangkan manfaat sosial, budaya, dan ekonomi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Trowulan dan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) di Situs/Kawasan Situs Majapahit. Peringatan ini menandai adopsi metode baru dalam menjaga warisan peradaban Majapahit dengan mengintegrasikan pelestarian KCBN dan pengembangan OPK ke dalam satu kesatuan yang terpadu.
“Gaung Sakala Bhumi Majapahit” adalah serangkaian kegiatan yang mencakup beragam aspek budaya Majapahit, mulai dari nilai sejarah hingga keragaman infrastruktur dan budaya. Ada berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat, sekolah, pemerintah daerah, dan komunitas kebudayaan. Lomba fotografi, jelajah situs bersejarah, pertunjukan seni, festival cahaya, pameran seni, Lomba Menggambar OPK, Dolanan Anak Tradisional, Dialog Budaya Majapahit, Gelar Budaya Majapahit, Mobil Bioskop Keliling (Bioling), Pameran Lukisan, Fotografi dan E-Komik, dan Pasar Rakyat.
Beberapa rangkaian kegiatan yaitu Pemutaran Film dan Pertunjukan Musik Opera Majapahit Gayatri Sang Sri Rajapatni, Festival Cahaya, sekaligus Pembukaan Gaung Sakala Bhumi Majapahit yang merupakan hasil kolaborasi dengan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media telah digelar pada Sabtu, (04/11/2023).
Selanjutnya kegiatan akan dimulai kembali pada tanggal 11 dan 12 November 2023 dengan berbagai aktivitas budaya lain.
Kegiatan ini merupakan bukti nyata kerja sama, gotong royong, dan kolaborasi dari semua pihak dalam menjalankan Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, khususnya dalam hal perlindungan warisan budaya Majapahit. Selain itu, ini juga adalah pengingat bagi kita semua bahwa merawat peradaban Majapahit adalah tugas bersama untuk memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup dan berkembang untuk generasi yang akan datang. Sebuah peringatan akan kebesaran Majapahit yang memotivasi kita untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya kita dengan penuh cinta dan dedikasi.
Majapahit: Sejarah Kilatan Gemilang
Kerajaan Majapahit, yang berdiri sekitar abad ke-13 hingga ke-16 Masehi, merupakan salah satu keajaiban peradaban di Asia Tenggara. Berpusat di Jawa Timur, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan beberapa raja yang paling terkenal, seperti Raden Wijaya, Hayam Wuruk, dan Gajah Mada. Majapahit menjadi salah satu kerajaan terbesar di dunia pada zamannya dan mengendalikan wilayah yang luas, termasuk bagian besar dari Indonesia modern, Malaysia, Filipina, dan sebagian dari Thailand dan Singapura.
Salah satu warisan terbesar Majapahit adalah karya sastra epik “Nagarakretagama,” yang menggambarkan kejayaan kerajaan dan budaya Majapahit. Selain itu, Majapahit dikenal dengan sistem pemerintahan yang canggih, sistem irigasi yang maju, dan seni ukir serta arsitektur yang mengesankan.