Pekan Kebudayaan Nasional (PKN): Membangun Jembatan Kebudayaan Sejak 2019 Hingga Kini
Oktober 26, 2023 2023-10-26 11:03Pekan Kebudayaan Nasional (PKN): Membangun Jembatan Kebudayaan Sejak 2019 Hingga Kini
Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) telah menjadi salah satu peristiwa budaya terpenting di Indonesia sejak tahun 2019. PKN adalah ajang yang dirancang untuk mempromosikan interaksi kreatif antara berbagai budaya di Indonesia, membawa bersama masyarakat dari berbagai latar belakang budaya dalam upaya melestarikan kekayaan budaya yang beragam. Untuk lebih memahami sejarah dan perkembangan PKN sejak tahun 2019 hingga saat ini, mari kita lihat perjalanan panjangnya.
Awal Mula
Dimulai pada tahun 2018, Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) merupakan bagian dari tujuh rencana aksi yang bertujuan untuk memajukan kebudayaan, sebagaimana disepakati dalam Kongres Kebudayaan Indonesia 2018. Hasil dari rencana aksi tersebut mencakup inisiatif untuk mengakui secara resmi Pekan Kebudayaan Nasional sebagai kegiatan bersama yang bertujuan untuk meningkatkan interaksi kreatif antara berbagai budaya.
PKN 2019: “Ruang Bersama untuk Indonesia Bahagia”
PKN pertama diadakan pada tahun 2019 dan dianggap sebagai tonggak awal dalam perjalanan PKN. Acara ini berlangsung di Istana Olahraga Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, pada tanggal 7-13 Oktober 2019. Persiapan PKN dimulai pada Februari 2019, dan segera melibatkan komunitas dan kolektif budaya dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
PKN 2019 mencakup beragam kegiatan, termasuk Festival Permainan Anak Tradisional, lomba permainan rakyat tingkat SD-SMP se-Indonesia, dan Festival Permainan Tradisional Alimpiado. Selain itu, terdapat sayembara logo PKN, penyelenggaraan Semi Loka Kriya Kayu, dan panggung PKN di 29 taman budaya di bawah naungan provinsi, yang berhasil mengundang lebih dari 205.000 pengunjung. Tema PKN 2019 adalah “Ruang Bersama untuk Indonesia Bahagia,” yang mencerminkan semangat kerja sama dan kebahagiaan dalam keragaman.
PKN 2020: Menyelaraskan dengan Tantangan Pandemi
Tahun 2020 membawa tantangan baru dengan munculnya pandemi COVID-19. Untuk menjaga keselamatan semua pihak, PKN 2020 diadakan secara daring. Acara ini berlangsung sepanjang 31 Oktober hingga 30 November 2020 dan melibatkan ribuan seniman dan pekerja seni. Terdapat 27 sesi konferensi, 93 pergelaran, dan 1.477 karya seni visual yang dipamerkan.
Meskipun sebagian kecil pameran diadakan secara luring dengan jumlah pengunjung yang terbatas sesuai dengan protokol kesehatan, PKN 2020 memberikan bukti nyata tentang ketahanan budaya (cultural resilience) yang mampu bertahan dalam berbagai kondisi. Dua pameran khusus, yaitu Pameran Imersif Affandi di Galeri Nasional Indonesia dan Pameran Pusaka Pangeran Diponegoro di Museum Nasional Indonesia, tetap menghadirkan pengalaman seni yang berharga.
PKN 2021: Menuju Pembangunan Indonesia Berkelanjutan
PKN 2021 adalah tahun di mana PKN mulai mengambil pendekatan hibrida dengan mengangkat tema “Cerlang Nusantara, Pandu Masa Depan.” Acara ini menggabungkan kegiatan pra-PKN secara daring sejak Juli 2021 dengan puncak acara hibrida yang berlangsung dari 19 hingga 26 November 2021. PKN 2021 mencakup berbagai kompetisi budaya, lokakarya, sesi simposium, pergelaran, pameran, dan konferensi.
Dalam PKN 2021, PKN berperan sebagai pandu yang bertujuan mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Acara ini mempromosikan budaya sebagai elemen kunci dalam menciptakan visi pembangunan yang berkelanjutan. PKN 2021 adalah langkah penting dalam mengukuhkan peran PKN dalam memberikan panduan untuk masa depan Indonesia yang lebih cerah.
PKN 2023: Aksi Lumbung untuk Ekosistem Budaya
PKN 2023 hadir dengan metode aksi lumbung (pelumbungan) dan tema “Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan.” Metode aksi lumbung digunakan untuk memetakan, menelaah, dan mempresentasikan praktik kerja kepada publik. Dalam semangat gotong royong dan keberlanjutan, PKN 2023 mempromosikan pembagian sumber daya dan kuasa pada berbagai kolektif dan masyarakat di seluruh Indonesia.
PKN 2023 menjalani proses yang dibagi dalam tiga fase: “panen,” “rawat,” dan “bagi.” Proses ini melibatkan lebih dari 450 kolektif, komunitas, dan seniman dari seluruh Indonesia dan berlangsung di 223 titik di seluruh negeri. PKN 2023 adalah wujud nyata dari semangat gotong royong dan kerjasama budaya untuk menjaga kebudayaan dan alam, yang tak terpisahkan satu sama lain.
PKN adalah tonggak sejarah dalam upaya melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Sejak PKN pertama di tahun 2019, acara ini terus berkembang, menyesuaikan dengan perubahan zaman, dan tetap menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai budaya di Indonesia. PKN bukan hanya acara budaya, tetapi juga perwujudan semangat kebersamaan dalam menjaga warisan budaya Indonesia. PKN 2023 dengan tema “Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan” adalah langkah terbaru dalam perjalanan panjang ini, menunjukkan komitmen Indonesia untuk merawat budaya dan lingkungan secara bersama-sama.