Artikel

Penerapan AI dalam Pekerjaan Auditor Internal Pemerintah

Penerapan AI dalam Pekerjaan Auditor Internal Pemerintah

Penulis: Romanti
Ilustrasi artificial intelligent dan audit internal. (Desain: Romanti)

Dalam dunia audit internal pemerintah yang semakin kompleks dan berubah, penggunaan teknologi AI membawa peluang besar untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan dampak pekerjaan auditor. Penerapan AI dalam audit internal pemerintah membuka potensi untuk merubah cara tradisional audit dilakukan, dengan mengotomatisasi tugas-tugas tertentu dan memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang data. Berikut adalah beberapa cara penerapan AI dapat mendukung pekerjaan auditor internal pemerintah:

 

  1. Analisis Data Otomatis

AI dapat menganalisis data secara otomatis dari berbagai sumber, mengidentifikasi pola-pola yang tidak terlihat secara manual. Ini memungkinkan auditor untuk menemukan anomali dan potensi kecurangan dengan lebih cepat dan akurat. Contohnya, AI dapat mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan berdasarkan pola-pola yang tidak biasa.

Contoh aplikasi AI yang dapat dipakai untuk fungsi ini adalah: “IBM Watson Analytics” (platform analisis data yang memanfaatkan AI untuk membantu pengguna dalam menggali wawasan dari data tanpa perlu memiliki latar belakang analisis yang mendalam), dan “Tableau”: (platform visualisasi data yang juga menggunakan teknik AI untuk memberikan rekomendasi visualisasi yang paling cocok untuk data yang dimasukkan.)

 

  1. Pengujian Kepatuhan dan Risiko

Dengan bantuan AI, pengujian kepatuhan terhadap peraturan dan risiko dapat dilakukan dengan lebih menyeluruh dan efisien. AI dapat mengidentifikasi ketidaksesuaian dengan aturan atau pelanggaran potensial yang mungkin terlewatkan oleh audit manual.

Contoh aplikasi AI untuk fungsi ini adalah “SAP Risk Management”, yang memungkinkan pemanfaatan AI untuk mengidentifikasi risiko operasional dan kepatuhan terhadap peraturan. “SAP Risk Management” dapat membantu dalam mengidentifikasi pola-pola yang mencurigakan dalam data, serta memberikan rekomendasi tindakan yang diperlukan.

 

  1. Deteksi Kecurangan dan Kecelakaan

AI dapat mendeteksi indikasi kecurangan atau penyelewengan dana melalui analisis pola perilaku dan transaksi. Kemampuan AI untuk memproses dan menganalisis data besar memungkinkan deteksi dini terhadap tindakan yang merugikan.

Contoh Aplikasi AI untuk fungsi ini adalah “SAS Fraud Detection”. Aplikasi ini menggunakan analisis data dan AI untuk mengidentifikasi pola-pola kecurangan dan aktivitas mencurigakan dalam berbagai sektor.

 

  1. Pengembangan Model Prediksi dan Simulasi

Penerapan AI juga memungkinkan auditor untuk mengembangkan model prediksi dan simulasi yang membantu mengidentifikasi risiko masa depan. Misalnya, auditor dapat menggunakan AI untuk memprediksi potensi peningkatan biaya dalam program pemerintah atau perkiraan pendapatan di masa mendatang.

Contoh aplikasi AI untuk fungsi ini adalah “AnyLogic”. Platform ini memberikan simulasi yang menggunakan teknologi AI untuk mengembangkan model prediksi dan simulasi yang lebih canggih. Platform ini berguna untuk memprediksi hasil skenario berdasarkan berbagai variabel.

 

  1. Efisiensi dalam Pelaporan Hasil Audit

Dengan otomatisasi sejumlah tugas analitis, auditor memiliki lebih banyak waktu untuk menganalisis temuan dan menyusun rekomendasi perbaikan. Hal ini memungkinkan proses pelaporan hasil audit menjadi lebih efisien dan akurat.

 

  1. Integrasi dengan Profesionalisme Auditor

Meskipun AI dapat memberikan kemampuan analisis yang kuat, peran auditor dalam menginterpretasi hasil analisis dan memberikan wawasan kontekstual tetap penting. Integrasi antara AI dan keahlian profesionalisme auditor menciptakan kolaborasi yang kuat dan berdaya guna. Ingatlah, seberapa besarpun bantuan AI berdampak pada suatu pekerjaan, tetap dibutuhkan sentuhan manusia/human touch, yang memberikan ciri dan ‘nyawa’ pada pekerjaan tersebut.

 

Penerapan AI dalam pekerjaan auditor internal pemerintah membawa peluang besar untuk meningkatkan efisiensi, mendeteksi risiko, dan memberikan wawasan yang lebih dalam. Namun, penting untuk diingat bahwa teknologi ini bukan pengganti peran manusia, tetapi alat yang dapat memperkuat dan mendukung kemampuan auditor.

 

Referensi: