Berita

Program Revitalisasi Bahasa Daerah Kemendikbudristek Masuk 100 Inisiatif AI Berpengaruh Majalah TIME

Program Revitalisasi Bahasa Daerah Kemendikbudristek Masuk 100 Inisiatif AI Berpengaruh Majalah TIME

Penulis: Romanti
Kepala Badan Bahasa, E. Aminuddin Aziz, masuk dalam 100 orang yang paling berpengaruh di bidang kecerdasan buatan (AI) versi majalah TIME. (Foto: Kemendikbudristek).

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Program Revitalisasi Bahasa Daerah yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di bawah arahan Menteri Nadiem Makarim terus mendapat pengakuan internasional. Majalah TIME, dalam edisi khususnya tentang 100 orang yang paling berpengaruh di bidang kecerdasan buatan (AI), menyoroti peran penting program ini dalam pelestarian bahasa daerah di Indonesia. Di balik keberhasilan tersebut, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, memimpin inisiatif yang menggunakan teknologi AI untuk mendokumentasikan dan memetakan bahasa-bahasa daerah yang terancam punah.

Program yang diluncurkan pada 2022 melalui Merdeka Belajar Episode 17 ini telah berhasil menjangkau ratusan komunitas penutur bahasa daerah dan sekolah di berbagai provinsi. Aminudin, yang tercatat sebagai salah satu dari 100 orang berpengaruh dalam AI versi TIME, menjelaskan pentingnya teknologi dalam menyelamatkan bahasa daerah. “Kami memanfaatkan AI untuk mengumpulkan data bahasa dari berbagai daerah dengan lebih cepat dan efisien, serta menciptakan korpus bahasa yang dapat membantu upaya penerjemahan dan pembelajaran bahasa daerah,” ungkapnya.

“Berawal dari keprihatinan akan kualitas dan kuantitas bahasa daerah yang mengalami kemunduran, Mas Menteri memberikan arahan kepada Badan Bahasa untuk melaksanakan program Revitalisasi Bahasa Daerah yang tidak hanya berfokus pada pelestarian bahasa daerah tetapi juga pengembangan dan peningkatan relevansinya. Hal tersebut penting dilakukan karena bahasa daerah adalah aset yang tak ternilai bagi bangsa,” ungkap Aminudin. Ia sangat menyayangkan jika bahasa daerah mengalami kepunahan dan tidak ada ‘catatan’ tentangnya yang tersisa bagi generasi penerus bangsa. “Maka akan hilang kearifan lokal kita dan pengetahuan yang terekspresikan dan tersimpan dalam bahasa daerah itu,” paparnya.

Menyadari hal itu, Aminuddin tergerak untuk melakukan langkah nyata guna menyelamatkan eksistensi bahasa daerah. Ia bersama Badan Bahasa telah berhasil melakukan beberapa proyek inisiatif untuk merevitalisasi bahasa daerah. Pertama, Kajian Vitalitas Bahasa untuk melihat tingkat daya hidup suatu bahasa yang dipetakan melalui jumlah penutur dan bagaimana pemanfaatan bahasa daerah tersebut. Kedua, Peta Bahasa di Indonesia, yang ditujukan untuk mendapatkan informasi mengenai sebaran geografis bahasa, dialek, dan subdialek. Ketiga, penerjemahan Bahasa. Kesemua proyek tersebut memanfaatkan AI.

Pengakuan dari TIME ini menjadi pencapaian besar, tidak hanya bagi Aminudin, tetapi juga bagi seluruh tim yang terlibat dalam proyek ini. Mendikbudristek Nadiem Makarim turut mengapresiasi prestasi ini dan menyatakan dukungannya untuk terus mengembangkan program revitalisasi bahasa daerah ke tingkat yang lebih tinggi.

Acara penghormatan bagi para tokoh berpengaruh dalam AI ini akan digelar oleh TIME pada 16 September 2024, dengan Aminudin sebagai salah satu tamu undangan istimewa.