Unicamp Preloader
Berita

Silahturahmi Merdeka Belajar: Kolaborasi Bangkitkan Kebudayaan Untuk Kehidupan Berkelanjutan

Silahturahmi Merdeka Belajar: Kolaborasi Bangkitkan Kebudayaan Untuk Kehidupan Berkelanjutan

Penulis: Ananda Rony A, Romanti

(Jakarta, itjen Kemendikbudristek) – Melalui tema “Recover Together Recover Stronger” dalam perhelatan G20 2022, Indonesia mengajak dunia untuk bersama-sama mendukung pemulihan di berbagai sektor kehidupan.  Tujuan utama Kementerian, Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengambil kepemimpinan G20 di bidang kebudayaan  untuk membangun normal baru yang berkelanjutan , dan mengisi agenda pemulihan global melalui pembentukan jaringan aksi bersama di bidang kebudayaan. Pernyataan tersebut di ucapkan oleh  Direktur Jendral Kebudayaan (Dirjen Kebudayaan) Hilmar Farid dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar: Berkolaborasi Meningkatkan Kebudayaan Untuk Kehidupan Berkelanjutan, pada Kamis (08/09).

Koordinator G20 Bidang Kebudayaan, Ananto Kusuma Seta, dalam Silaturahmi Merdeka Belajar: Berkolaborasi Meningkatkan Kebudayaan Untuk Kehidupan Berkelanjutan pada Kamis, (08/09).

Dalam rangka G20, Kemendikbudristek melalui Direktorat Jendral Kebudayaan akan menggelar festival seni budaya bertajuk Indonesia bertutur 2022 di kawasan Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah pada 7-11 September. Digelarnya Indonesia bertutur bisa menjadi sumber edukasi, pengalaman, dan inspirasi bagi masyarakat khususnya generasi muda untuk ikut melestarikan warisan seni dan budaya Indonesia kepada dunia.

Ananto Kusuma Seta (Koordinator Bidang Kebudayaan G20) mengatakan bahwa bidang kebudayaan ini adalah hal yang baru bagi G20. “Biasanya yang diundang para menteri ekonomi, tetapi dunia sudah mulai menyadari bahwa menyelesaikan masalah dunia berbasis pada ekonomi dan teknologi itu kurang lengkap kalau tidak dihadirkan kebudayaan. Karena itu dalam perhelatan tahun 2022 ini Indonesia sebagai super power kebudayaan itu ingin menawarkan sesuatu yang baru kepada dunia untuk hidup yang berkelanjutan .

“Bahwa G20 bukan hanya perhelatan para menteri dunia duduk di luar sidang, tetapi ada pertunjukan budaya yang ingin menegaskan bahwa Indonesia adalah negeri budaya yang akan menyampaikan kepada dunia inilah misi dari indoneisa untuk dunia,” ucap Ananto.

Ahmad Mahendra selaku Direktur Perfilman, Musik, dan Media baru Kemendikbudristek menyampaikan, Indonesia adalah negara super power dan juga gudang nya kearifan lokal. “Apalagi kita sedang memimpin G20, inilah yang paling tepat untuk dunia ini kedepan,” ujarnya.

“Kita juga ingin kebudayan kita berkelanjutan karena warisan budayakita harus terus terjaga seperti Borobudur tetapi tidak hanya fisik tapi nilai-nilai nya juga harus terjaga,” sambung Mahendra.

“Jaga alam dan budaya kita karena sekecil apapun kita menjaga nya itu adalah kontribusi kita menjaga kearifan lokal, menjaga hal baik di sekitaran kita, dan warisan bidaya kita, secara langsung maupun tidak langsung kita menjaga dunia,” lanjut Mahendra.

Ananto juga menambahkan di akhir acara, “Borobudur bukanlah hanya milik Indonesia tetapi juga milik dunia dan semua juga ingin menjaganya dengan simbol menanam pohon di sekitaran tempat tersebut,” pungkasnya.