SMK Pusat Keunggulan Perkuat Keterhubungan dengan Dunia Industri
Maret 27, 2024 2024-03-27 11:59SMK Pusat Keunggulan Perkuat Keterhubungan dengan Dunia Industri
(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) — Pemerintah terus memperkuat pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui program SMK Pusat Keunggulan. Program ini telah menunjukkan kesuksesan dalam meningkatkan relevansi pendidikan dengan dunia industri, dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing.
Menurut Wardani Sugiyanto, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur SMK Kemendikbudristek, saat ini terdapat 1.850 SMK Pusat Keunggulan yang telah difasilitasi dalam pengembangan yang berorientasi pada tiga perubahan utama, termasuk kepemimpinan kepala sekolah, kemitraan dengan dunia usaha dan industri, serta penyerapan tamatan.
“Pada tahun 2024 ini, sebagai pengembangan dan penajaman program, SMK Pusat Keunggulan akan difokuskan pada pengembangan SDM, yaitu kepala sekolah, guru, dan pengawas. Salah satunya adalah bagaimana kepala sekolah dapat berperan sebagai CEO yang mampu memimpin dan mengelola satuan pendidikan dengan basis kolaborasi bisnis dan pembelajaran,” ujar Wardani dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) bertajuk “SMK Semakin Hebat dan Berdampak” yang disiarkan melalui kanal Youtube KEMENDIKBUD RI, pada Kamis (21/03/2024).
Salah satu inovasi penting yang disoroti adalah sinkronisasi kurikulum dengan kebutuhan industri. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa kurikulum sekolah sesuai dengan permintaan dan kebutuhan industri, yang akan membantu siswa mendapatkan sertifikasi kompetensi yang diakui industri.
Tidak hanya itu, program Skema Pemadanan Dukungan juga terbukti sukses dalam menarik minat industri untuk memberikan dukungan kepada SMK mitra. Melalui skema ini, investasi industri dipadankan dengan nilai serupa dari pemerintah, meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis industri.
Di luar Jakarta, di wilayah Sumatra Barat, implementasi program SMK Pusat Keunggulan telah menghasilkan hasil yang mengesankan. Ariswan, Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat, menyebutkan bahwa SMK di daerah tersebut telah menerapkan pembelajaran berbasis proyek dengan dukungan penuh dari industri sebagai kontrol kualitas.
Contoh keberhasilan juga terlihat di SMK Negeri 9 Padang, yang telah mengelola teaching factory berupa education hotel dengan tingkat hunian yang tinggi. Sementara di Medan, SMK Negeri 8 juga mengalami peningkatan signifikan dalam fasilitas pembelajaran dan kerja sama dengan industri.
Wilma Handayani, Kepala SMK Negeri 8 Medan, mengatakan bahwa skema pemadanan dukungan telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi sekolahnya, termasuk dalam pengembangan teaching factory dan peningkatan kerja sama dengan industri.
Dengan berbagai inisiatif ini, SMK Pusat Keunggulan di seluruh Indonesia terus memperkuat koneksi mereka dengan dunia industri, memastikan bahwa lulusan mereka siap bersaing dan berkontribusi dalam pasar kerja yang semakin kompleks dan berubah-ubah.