Transformasi KCBN Muarajambi Menjadi Destinasi Wisata dan Pusat Pendidikan Budaya
Maret 13, 2024 2024-03-13 15:54Transformasi KCBN Muarajambi Menjadi Destinasi Wisata dan Pusat Pendidikan Budaya
(Jambi, Itjen Kemendikbudristek) – Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi, yang merupakan situs era Buddhis terbesar di Asia Tenggara, saat ini mengalami transformasi besar-besaran menjadi destinasi wisata dan pusat pendidikan budaya. Kolaborasi antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), pemerintah daerah, dan masyarakat setempat telah berhasil merancang revitalisasi yang memperkuat ekosistem ekonomi berbasis kebudayaan takbenda.
Revitalisasi KCBN Muarajambi tidak hanya bertujuan untuk menjaga warisan sejarah dan kebudayaan, tetapi juga untuk mempromosikan identitas bangsa serta pariwisata di Indonesia. Dalam webinar terbaru yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengungkapkan bahwa Muarajambi memiliki potensi besar untuk memperkuat ketahanan budaya dan sekaligus memajukan sektor pariwisata di Jambi.
“Dengan luas total lebih dari 4.000 hektar dan sampai saat ini masih ada temuan-temuan baru di lapangan, jadi dapat dilihat seperti kota tersendiri,” Papar Dirjen Hilmar dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) bertema “Revitalisasi Muarajambi sebagai Warisan Nusantara” pada Kamis (07/03/2024). Muarajambi, lanjutnya, bukan hanya sekadar situs bersejarah, tetapi juga menawarkan pengalaman budaya dan religi yang mendalam. Revitalisasi ini diharapkan mampu menempatkan Muarajambi sebagai destinasi wisata internasional, sejajar dengan Candi Borobudur.
“Candi Borobudur merupakan ikon nasional dan dikenal di seluruh dunia. Maka diharapkan setelah revitalisasi, KCBN Muarajambi juga bisa menjadi destinasi wisata berbasis budaya dan religi yang termasyhur di seluruh dunia, mengingat luas dan usianya bahkan lebih daripada Candi Borobudur. Tidak tertutup kemungkinan ke depannya Muarajambi ini juga akan lebih besar,” tutur Hilmar.
Gubernur Jambi, Al Haris, menyatakan bahwa revitalisasi KCBN Muarajambi juga telah membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai budaya dan sejarah. Dukungan penuh dari pemerintah Provinsi Jambi turut mendorong perkembangan program revitalisasi tersebut.
“Saya berharap, dengan melibatkan masyarakat secara aktif, Muarajambi akan menjadi simbol kebanggaan bagi Jambi dan juga Indonesia. Ini bukan hanya tentang menjaga warisan masa lalu, tetapi juga menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal,” kata Al Haris.
Dedi Rahmad, Kepala Desa Kemingking Luar, Kabupaten Muaro Jambi, menyampaikan bahwa antusiasme masyarakat terhadap revitalisasi KCBN Muarajambi sangat tinggi. Melalui partisipasi aktif dalam pembangunan dan pelestarian situs bersejarah ini, masyarakat sekitar berperan sebagai penjaga utama lingkungan dan budaya.
“Kami telah menanam pohon, menyebarkan benih ikan endemik, dan membangun tempat-tempat kebudayaan. Ini adalah bukti komitmen kami untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan warisan budaya kami,” jelas Dedi.
Revitalisasi KCBN Muarajambi tidak hanya tentang memperbaiki infrastruktur atau membangun bangunan baru, tetapi juga tentang membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam melestarikan warisan budaya yang berharga. Melalui upaya bersama antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat, Muarajambi diharapkan akan terus bersinar sebagai simbol keberagaman budaya Indonesia dan destinasi wisata yang unik di mata dunia.